Salin Artikel

Buntut Pamer Harta, Pejabat Dinas Perumahan DKI Dinonaktifkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Inspektur DKI Jakarta Syaefulloh memastikan bahwa Kasie Peningkatan Kualitas Perumahan dan Kawasan Permukiman Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Jakarta Utara, Selvy Mandagi, telah dinonaktifkan dari jabatannya.

Pemberhentian sementara Selvy sebagai buntut kasus pamer harta atau flexing hingga menjadi perbincangan warganet di media sosial beberapa waktu lalu lalu.

"Diberhentikan oleh kepala suku dinas (Kasudin Perumahan). Lupa saya (waktu) tanggalnya (dinonaktifkan)," ujar Syaefulloh kepada wartawan, Rabu (3/5/2023).

Syaefulloh mengatakan, pemberhentian Selvy itu untuk mempermudah pemeriksaan oleh Inspektorat DKI Jakarta terkait permasalahan flexing itu.

Pemeriksaan Selvy terkait kasus pamer harta itu masih terus dilakukan inspektorat yang nanti juga akan berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Tentu kita lakukan juga koordinasi dengan KPK dan proses pemeriksaan di inspektorat juga sudah dilakukan. Dalam proses pemeriksaan itu (pemberhentian) yang bersangkutan untuk memperlancar pemeriksaan," ucap Syaefulloh.

Untuk diketahui, gaya hidup Selvy menjadi sorotan di media sosial.

Akun Twitter @PartaiSocmed mengunggah perilaku Selvy dan keluarga yang hobi pamer harta.

Akun tersebut semula mengunggah invoice menginap di Hotel Kempinski selama dua malam dengan total Rp 27 juta.

Invoice tersebut diunggah anak Selvy pada 27 Desember 2019.

Akun @PartaiSocmed kemudian mengunggah unggahan anak Selvy yang pamer tentang membeli mobil.

"Padahal cuma mau lihat2, karena ada yg berkenan di hati jadi beli mobil deh," tulis akun @PartaiSocmed sembari mengunggah foto anak Selvy yang pamer tentang membeli mobil.

Akun itu juga mengunggah Selvy yang menenteng tas Gucci serta mengenakan sepatu Gucci.

Akun @PartaiSocmed lalu mengunggah harga tas serta sepatu yang dipakai Selvy. Tas yang mirip dengan yang ditenteng Selvy memiliki harga 1.450 euro atau sekitar Rp 23.717.130.

Kemudian, sepatu yang mirip dengan yang ditenteng Selvy memiliki harga 859 euro atau sekitar Rp 14.050.355.

Sebelum Selvy, akun @PartaiSocmed juga mengunggah gaya hidup hobi pamer harta keluarga jajaran Pemprov DKI lain, yakni istri dan anak Kepala Bidang Pengendalian Operasional Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Massdes Arouffy.

Imbasnya, Massdes diperiksa Inspektorat DKI Jakarta pada 31 Maret 2023. Ia pun dirotasi ke Unit Pengelola Teknis (UPT) Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB), Cakung, Jakarta Timur.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/03/11152991/buntut-pamer-harta-pejabat-dinas-perumahan-dki-dinonaktifkan

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke