Dalam isu yang berembus, dikatakan ada seorang anak kecil duduk di kursi sopir dan memainkan rem tangan.
Publik kemudian mempertanyakan pemicu terjadinya kecelekaan bus tersebut.
Pengakuan sopir bus
Sang sopir, Romyani, mengaku sudah mengaktifkan rem tangan bus dan mengganjal ban dengan batu. Ia saat itu menunggu di luar bus.
"Waktu kejadian tadi itu, rem tangan sudah lengkap, (roda) diganjal juga sudah. Benar-benar tidak terduga," kata Romyani, Minggu.
Sebelum ke Guci, bus rombongan peziarah itu mampir ke Cirebon dan Pemalang. Sepanjang perjalanan, kata Romyani, tidak ada kendala atau kondisi bus mengalami masalah.
Korban tak lihat anak kecil
Saat kecelakaan terjadi, bus tengah berada di parkiran Guci. Satu per satu penumpang masuk ke dalam bus, salah satunya Tiamah (61).
Tiamah yang saat ini masih dirawat di RSU Tangsel, mengaku tidak melihat anak kecil bermain di bagian kemudi sesaat sebelum peristiwa terjadi.
"Itu sudah dinyalakan mesin bus, sopirnya pergi. Katanya sih ada bocah kecil yang mainin rem," kata Tiamah yang saat kejadian duduk di kursi dekat bangku sopir.
"Tapi saya enggak lihat (anak kecil) itu. Posisinya saya dekat bangku sopir, tapi ya saat itu sopirnya enggak ada. Ditinggal itu," tambah dia.
Korban selamat lainnya, Ayum (54), yang duduk di kursi baris kedua belakang sopir, juga menyebut tak ada anak kecil yang bermain di area kemudi.
"Enggak ada (mainan rem tangan). Enggak ada anak kecil. Orang saya di depan. Enggak ada anak kecil," kata Ayum.
Ayum mengatakan, bus meluncur ke bawah hingga jatuh ke sungai saat mesin dipanaskan.
Bantahan Kapolres Tegal
Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun juga menepis kabar seorang bocah memainkan rem tangan bus sebagai pemicu kecelakaan yang menewaskan dua korban itu.
Sajarod mengatakan, informasi tersebut tidak benar. Kata Sajarod, para saksi di dalam bus menyatakan tidak melihat seorang anak pun yang memainkan tuas rem tangan.
"Berdasarkan keterangan para saksi, penumpang yang jadi korban di dalam menyampaikan bahwa tidak ada seorang pun, terlebih anak-anak, yang memainkan tuas dari handbrake tersebut," kata Sajarod di Tegal, Senin (8/5/2023).
Untuk saat ini, Sajarod masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. Polisi bahkan akan mendatangkan tenaga ahli sebagai upaya menuntaskan penyelidikan kasus tersebut.
"Nanti kami bersama tenaga ahli khusus kendaraan merek Hino yang sudah kami datangkan, nanti akan dicek sistem pengereman yang ada, berfungsi normal apa tidak," kata Sajarod.
Respons Wali Kota Tangsel
Hal senada juga disampaikan Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie. Benyamin mengatakan, tidak ada anak kecil yang menarik tuas rem tangan bus.
Kata Benyamin, anak kecil yang berada di dalam bus dalam pengawasan orangtuanya dan tidak bermain-main di kursi sopir.
"Jadi penjelasan dari Kalpolres Tegal itu tidak ada anak kecil yang melepaskan rem tangan, ada anak kecil di situ tapi dipangku sama ibunya kok," ujar Benyamin, Selasa (9/5/2023).
Benyamin memastikan, anak kecil bukan menjadi penyebab kecelakaan tersebut. Penyelidikan masih terus dilakukan oleh Polres Tegal.
"Ini (penyebab) yang masih dalam penyelidikan, yang pasti tidak ada anak kecil yang melepaskan rem itu," ucap Benyamin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/10/09170801/bus-terjun-ke-sungai-di-tegal-dipastikan-bukan-karena-anak-kecil-main-rem