Salin Artikel

Aktivis 98 Gelar Pameran Foto 25 Tahun Reformasi, Pengunjung: Merinding Lihatnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Nasional Aktivis 98 (Pena 98) gelar pameran foto dan memorabilia dalam memperingati 25 tahun reformasi.

Sejumlah pengunjung mengaku kembali teringat pada masa-masa rakyat memperjuangkan reformasi saat melihat banyaknya dokumentasi yang dipajang di Graha Pena 98, Jalan Hos Tjokroaminoto No 115, Menteng, Jakarta Pusat itu.

Seorang pengunjung bernama Deddy Effendi (38) mengaku merinding saat melihat jajaran foto yang terbingkai rapi.

Kepada Kompas.com, dia mengaku sedang duduk di bangku SMA saat para aktivis dan mahasiswa berupaya melengserkan Soeharto pada 1988 lalu.

“Kerasa (merinding), lah! Sampai sekarang saya masih merinding. Kebetulan saya waktu kejadian 1998 di Surabaya, tapi semua saudara dari Jakarta harus lari ke Surabaya untuk mengamankan diri,” ujar Deddy.

“Jadi satu ancaman tersendiri bagi kami semua. Kami selalu berjaga-jaga di televisi karena kami libur sekolah pada saat itu. Merinding karena saya menjadi bagian pada masa itu,” sambung dia.

Politikus dan aktivis Tionghoa Frans Tshai turut hadir dalam pameran ini.

Dia kagum dengan perjuangan mahasiswa yang begitu tulus dan murni melalui dokumentasi foto yang dipajang.

“Saya baru lihat sebagian, tapi sudah ada impresi tersendiri. Saya dulu juga sedikit banyak cukup aktif di tahun 1998, tapi saya tidak ada gambaran bahwa sehebat ini, karena saya tidak langsung di jalan,” ujar Frans saat dihampiri Kompas.com, Jumat (12/5/2023).

Menurut dia, pameran ini penting untuk disaksikan segala kalangan, khususnya generasi muda.

Frans juga turut berharap, generasi muda bisa kembali membangkitkan semangat bernegara dan berbangsa.

“Saya imbau kepada Pemerintah, supaya semangat kebangsaan itu dibangkitkan kembali secara positif. Mungkin Kementerian Informasi itu bikin program agar televisi dan radio terus-menerus membangkitkan kesadaran kebangsaan itu,” lanjut dia.

Sependapat dengan Frans, pengunjung lain bernama Enos (35) merasa pameran ini penting disaksikan generasi muda.

“Ini seperti pembelajaran sejarah juga. Kita perlu tahu apa yang pernah terjadi, kejadian-kejadian baik ataupun buruk. Kita perlu pelajari agar bisa evaluasi untuk jadi lebih baik lagi di kemudian hari,” tutur Enos saat diwawancarai Kompas.com.

Bagi Enos, generasi muda harus memahami bagaimana menganalisis sesuatu dari sejarah.

“Kalau kita memprediksi sesuatu di masa mendatang, kita harus punya data yang cukup di masa lalu. Kita harus tahu pattern-nya gimana. Apa yang perlu terjadi, ya pelajaran sejarah, okelah untuk sekedar tahu, itu bagus,” kata dia.

Sebagai informasi, pameran foto mengenang 25 tahun reformasi digelar pada 11-17 Mei 2023 untuk umum.

Acara ini tidak dipungut biaya dan akan berlangsung pukul 10.00-22.00 WIB.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/12/21121811/aktivis-98-gelar-pameran-foto-25-tahun-reformasi-pengunjung-merinding

Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke