Salin Artikel

Pemilik Rumah di Tebet Tunjukkan Bukti Tetangganya Tak Bangun Fondasi, Hanya Tumpuk Batu Kali sampai Tinggi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Tebet, Ami (53), memberi bukti konkret bahwa sang tetangga, Abdurrahman (37), tak pernah membangun fondasi saat menguruk lahan setinggi tiga meter.

Hal itu dibuktikan oleh Ami dengan cara membobol tembok belakang rumahnya secara vertikal pada Rabu (10/5/2023).

"Betul kan tidak ada fondasi. Bisa dilihat dari atas sampai bawah cuma ada tumpukan batu kali, itu pun tak sampai bawah," ujar dia saat menunjukkan kondisi tembok rumahnya kepada Kompas.com, Senin (15/5/2023).

Ami juga kaget sejadi-jadinya saat mengetahui tetangga belakang rumahnya membuat statemen palsu soal fondasi.

Abdurrahman disebut hanya berbohong soal pembangunan fondasi yang digembar-gemborkan saat melakukan mediasi dengan pihak Kelurahan Kebon Baru atau Dinas Citata DKI Jakarta.

"Dulu katanya ada fondasi gantung. Tidak ada tuh nyatanya setelah saya lubang tembok dari bawah ke atas. Orang awam juga tahu ciri-ciri fondasi, minimal ada semen yang melekat. Kalau nggak ada, cuma ditumpuk namanya," beber dia dengan nada tinggi.

Tidak hanya Abdurrahman, ia juga menyoroti pernyataan yang dilontarkan perwakilan kelurahan saat melakukan tinjau lokasi ke kediamannya.

Ami bercerita, perwakilan yang diketahui menjabat sebagai sekretaris kelurahan itu justru menuduhnya berbohong.

Mereka memberikan kesimpulan di atas usai memeriksa sebuah lubang yang sengaja disediakan oleh Ami sebagai bukti.

Namun bukannya memperkuat statemen-nya, pihak kelurahan malah menyudutkan.

"Saya sampai dibilang halu sama orang kelurahan. Dia sampai bilang gini, 'itu tuh ada, ada (fondasi). Ibu jangan sampai mikir yang nggak benar ya'. Sekretaris kelurahan itu yang bilang," ungkap Ami.

"Pas kami bongkar semua, baru keliatan kan kalau saya nggak bohong. Jadi saya syok banget karena saya merasa dibohongi terus-menerus," lanjut dia.

Akibat keputusan yang jauh di luar harapan, Ami akhirnya mulai merenovasi rumahnya agar tak membahayakan nyawa keluarganya.

Ia bahkan meminjam uang dari bank lantaran kocek yang dikeluarkan untuk membangun tembok rumahnya memerlukan biaya yang tinggi.

"Saya terpaksa meminjam uang dari bank. Mau tidak mau harus saya perkuat tembok ini, kalau nggak, nyawa keluarga saya terancam," papar dia.

Sebagai informasi, tembok rumah Ami retak-retak dan nyaris roboh lantaran ada proyek pembangunan di belakang rumahnya.

Tembok rumah Ami retak-retak diduga karena tetangganya menguruk tanah tanpa membangun fondasi lebih dulu.

Ami mengaku saat ini pihaknya hanya meminta keadilan. Ami ingin pemilik lahan membangun fondasi tepat di belakang rumahnya.

Namun Dinas Citata DKI disebut tidak bisa mewujudkan keinginan itu. Ami mengungkap Dinas Citata DKI hanya menginstruksikan Abdurrahman untuk membangun parit dan memasang kawat besi di atas rumahnya.

Ami bahkan sampai terheran-heran dengan instruksi dari Dinas Citata DKI yang jauh dari harapannya.

"Permintaan kami adalah membangun ulang fondasi, tapi nyatanya hanya pembangunan parit dan kawat yang ditaruh di belakang rumah. Jadinya kan malah enggak ada korelasi," tutup dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/15/18034721/pemilik-rumah-di-tebet-tunjukkan-bukti-tetangganya-tak-bangun-fondasi

Terkini Lainnya

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke