Salin Artikel

Ditawari Jadi "Cleaning Service" di Arab Saudi, Calon Pekerja Migran Ilegal Tergiur Gaji Rp 5 Juta

TANGERANG, KOMPAS.com - Ibu rumah tangga asal Bandung Barat, Linda Nuari (34) mengaku ditawari menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) sebagai cleaning service di Arab Saudi.

Awalnya, Linda tidak mengetahui kalau dirinya bakal disalurkan sebagai PMI ilegal. Saat gagal berangkat, ia baru mengetahui faktanya.

"Katanya (calo) kalau yang belum pengalaman bisa jadi cleaning service di sana, tapi belum tahu perusahaannya, di mall, rumah sakit, atau supermarket," kata Linda ketika diwawancarai di bilangan Benda, Kota Tangerang, Selasa (16/5/2023) sore.

Linda mengaku diimingi pekerjaan sebagai cleaning service di Arab Saudi dengan gaji 1.400 riyal atau Rp 5,5 juta.

"Kalau untuk cleaning service ini 1.400 riyal. Dikali 3.900 sekitar Rp 5 juta lebih," kata dia.

Selain itu, Linda juga dijanjikan akan dikontrak kerja selama dua bulan oleh penyalur.

"Kontrak dua tahun, semua yang urus perusahaan dari tiket sama paspor. Belum tanda tangan kontrak, katanya pas sudah sampai sana," ujarnya.

Faktor ekonomi dan gaji yang lumayan besar menjadi salah satu alasan Linda mau bekerja di luar negeri meski harus meninggalkan dua buah hatinya.

"Bingung sudah mencari kerja ke mana-mana kan umur 30 tahun enggak diterima-terima pabrik juga. Apalagi mana suami nganggur, ya sudahlah enggak apa-apa aku yang maju buat cari nafkah," ucapnya.

Linda yang baru pertama kali bekerja di luar negeri, tidak mengatahui penyalurnya itu ternyata ilegal.

Ibu dua anak tersebut juga merasa terpancing melihat temannya yang sudah lebih dulu bekerja di Arab Saudi.

"Enggak tahu saya (ilegal), enggak (khawatir) karena melihat teman ya sudah ada tiga bulan bisa video call sama anaknya ya lancar-lancar saja," kata dia.

Untuk diketahui, Linda menjadi salah satu dari 10 pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal yang gagal diberangkatkan ke Arab Saudi oleh Imigrasi dan Polresta Bandara pada Sabtu (13/5/2023).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/17/18361861/ditawari-jadi-cleaning-service-di-arab-saudi-calon-pekerja-migran-ilegal

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke