JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa sangka, di antara deretan gedung-gedung tinggi di kawasan Jakarta Pusat berdiri sebuah rumah setapak yang reyot dimakan zaman.
Rumah berkelir putih itu ternyata masih ditempati oleh Lies (68), sang suami dan anak bungsu mereka.
Dari kejauhan, hanya atap dari rumah ini saja yang terlihat.
Sementara bagian badannya dikelilingi jalan untuk mengakses Apartemen Thamrin Executive Residence yang berdiri tepat di samping rumah tersebut.
Kepada Kompas.com, Lies bercerita bahwa dulunya, kawasan itu dipenuhi rumah tapak dan lapangan.
Pada tahun 2012, rumah-rumah itu pun sirna dan berganti dengan gedung apartemen.
Lies mengaku ditawari uang ganti rugi senilai miliaran rupiah oleh pihak pengembang apartemen.
Namun, ia menolak tawaran itu dan memilih tetap tinggal di rumah peninggalan keluarganya tersebut.
“Dibayar berapa pun rumah ini saya tidak sudi (menerima uangnya). Mereka mah emang cuma mau kuasai tanah ini. Ini tumpah darah saya di sini,” cerita Lies saat ditemui tahun 2019 lalu.
Ia juga mengaku ada sejumlah preman yang memaksa warga untuk pindah dari lokasi pembangunan apartemen.
Akan tetapi, Lies mengaku tidak gentar dengan ancaman tersebut.
“Tetangga pada pindah semua. Mereka takut juga kali sama preman-preman yang suruh mereka pindah saat itu. Kalau saya kan tidak takut,” ujar Lies.
Ia mengaku tak tahu persis berapa jumlah uang yang diterima para tetangganya sebagai uang ganti rugi.
Namun, ia meyakini jumlahnya besar.
“Kayanya gede tuh dikasih, miliaran deh kalau enggak salah,” katanya.
(Penulis : Cynthia Lova/ Editor : Sabrina Asril, Sandro Gatra)
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/20/17494061/idealisme-lies-pertahankan-rumahnya-di-tengah-gempuran-pembangunan