Salin Artikel

WFH Saat KTT ASEAN, Heru Budi Diminta Beri Kompensasi Perusahaan Swasta

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono diminta mempertimbangkan kembali wacana pemberlakuan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi para pekerja di Jakarta selama kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN berlangsung.

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan, jika WFH jadi diberlakukan, Heru Budi diminta memberikan kompensasi kepada perusahaan swasta.

"Menurut saya gubernur harus memberikan kompensasi sama (perusahaan) swasta, kalau karyawan swastanya tidak ada, rugi dong," ujar Trubus saat dihubungi, Jumat (26/5/2023).

Trubus menilai WFH untuk para pekerja hanya bisa diterapkan kepada aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemprov DKI Jakarta.

"Kalo ASN bisa, ASN Pemprov gitu. Kalau untuk karyawan swastanya enggak ada (masuk), gimana? Tidak mungkin berhenti, masa tutup semua hari itu," ucap Trubus.

Trubus mengatakan, pemberlakuan WFH bagi karyawan yang menjadi alasan Pemprov DKI untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota saat kegiatan ASEAN juga dinilai tidak efektif.

Hal itu karena setiap perusahaan swasta nanti akan tetap memaksa masuk agar tidak terjadi kerugian.

"Tidak efektif. Karena mereka (karyawan swasta harus) tetap bekerja. Misalnya barang yang sudah mau diekspor, atau produk jasa yang sudah disepakati tidak mungkin ditunda atau mundur," ucap Trubus.

Heru sebelumnya mengatakan, saat ini wacana tersebut tengah dikaji dengan melibatkan Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya.

"Pemberlakuan bekerja dari rumah (work from home) bagi masyarakat sebagai bagian dari menyukseskan penyelenggaraan rangkaian KTT ASEAN ini," ujar Heru.

Heru mengatakan, berbagai persiapan lainnya untuk penyelenggaraan rangkaian KTT ASEAN di Jakarta juga tengah dilakukan. Salah satunya yakni perbaikan jalan dan penerangan lampu jalan oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

"Pengaturan lalu lintas juga dilakukan oleh Dinas Perhubungan. Dinas Kesehatan menyiapkan dokter yang diperlukan di lokasi penginapan, dan Dinas Pendidikan menyiapkan anak-anak sekolah untuk menyambut para rombongan delegasi berbagai negara," ucap Heru.

"Setiap gedung perkantoran di Jakarta juga bisa menyemarakkan, memasang umbul-umbul atau spanduk, sehingga kemeriahan itu kita hadirkan bersama-sama,” sambungnya.

ASEAN Foreign Ministers' Meeting (AMM)/Post Ministerial Meetings (PMC) berlangsung pada 8-14 Juli 2023, KTT ASEAN Plus atau ASEAN+3 Summit dilaksanakan pada 5-7 September 2023.

Heru sebelumnya mengaku akan mengerahkan pelajar untuk menyambut tamu negara saat kegiatan ASEAN itu.

"Ada pula rencana mengerahkan anak-anak sekolah untuk memeriahkan acara dan menyambut kedatangan para delegasi di Jakarta," ujar Heru.

Selain penyambutan anak sekolah, Heru Budi melalui anak buahnya telah mempersiapkan rute lalu lintas untuk tamu negara dari tempat penginapan menuju tempat kegiatan ASEAN.

"Ada beberapa hal yang dibahas, di antaranya rute lalu lintas dari hotel para delegasi di ruas Jalan Sudirman, Thamrin, dan Gatot Subroto menuju venue," ucap Heru.

Demi kelancaran agenda negara itu, Heru Budi melakukan rapat koordinasi dengan Sekretaris Jenderal Kemenlu RI Cecep Herawan bersama jajaran.

Pertemuan Heru dengan Cecep itu berlangsung di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, pada Selasa (23/5/2023).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/26/09394431/wfh-saat-ktt-asean-heru-budi-diminta-beri-kompensasi-perusahaan-swasta

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke