JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan ruko bermasalah yang mencaplok bahu jalan dan saluran air di RT 011 RW 003, Jalan Niaga, Blok Z4, Utara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara kini sudah dibongkar.
Pengamatan Kompas.com di lokasi pada Minggu (28/5/2023), banyak ruko yang masih beroperasi meski area depan mereka yang mencaplok fasilitas umum telah dibongkar.
Puing sisa pembongkaran masih banyak berserakan dan belum dirapikan oleh pemilik ruko. Tak jauh dari puing-puing itu, banyak mobil-mobil pengunjung terparkir.
Tak terlihat ada petugas Satpol PP yang berjaga di lokasi. Hanya terlihat keramaian pengunjung di rumah-rumah makan yang masih buka.
Yang paling mencolok di sana adalah dipasangnya beberapa spanduk memprotes Ketua RT 011 Riang Prasetya. Riang adalah sosok yang sejak awal memprotes ruko pelanggar aturan itu.
Spanduk itu terpasang di dua bangunan ruko yang kini tutup. Spanduk-spanduk protes itu sudah terpasang sejak Rabu lalu dan hingga kini belum dicopot oleh pemilik ruko.
"Kami pemilik UMKM dan karyawan2 sudah berdagang di sini sejak 2003, sebelum RT Riang Prasetya menjabat. Jangan bersembunyi, keluarlah dialog dengan warga UMKM dan karyawan," demikian kalimat di salah satu spanduk.
"Bebaskan pedagang dan pelaku UMKM Pasar Muara Karang dari pungutan liar tidak bertanggungjawab!!," tulis satu spanduk lain yang dibuat oleh pedagang dan pelaku UMKM Pasar Muara Karang.
Adapun Ketua RT Riang Prasetya telah melaporkan pelanggaran yang dilakukan pemilik ruko sejak 2019 lalu, namun tidak kunjung ditindaklanjuti oleh pemerintah setempat.
Pemkot Jakarta Utara baru menindak ruko-ruko nakal itu pada Rabu (24/5/2023), setelah masalah ini ramai diberitakan media dan menjadi perhatian masyarakat luas.
Penertiban dilakukan setelah Pemkot Jakarta Utara memberikan waktu empat hari kepada pemilik ruko untuk membongkar mandiri area yang mencaplok bahu jalan dan menutup saluran air.
Begitu eksekusi pembongkaran dimulai, penyewa dan karyawan ruko ramai-ramai menggeruduk kantor Riang Prasetya.
Sambil membawa spanduk berukuran besar, mereka berjalan dari ruko menuju kantor Riang.
Mereka berteriak sambil menabuh ember plastik, meminta Riang untuk keluar dari kantornya. Riang diminta menghadapi massa yang menolak pembongkaran ruko.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/28/13361961/kondisi-terkini-ruko-pencaplok-jalan-di-pluit-puing-berserakan-spanduk
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.