JAKARTA, KOMPAS.com - Achmad Fauzan Anggara (39), tewas setelah ditabrak saat sedang mengendarai sepeda motor di kawasan Slipi, Jakarta Barat, pada Selasa (25/4/2023).
Peristiwa ini terjadi ketika Achmad hendak berangkat kerja dari Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan menuju arah Meruya.
Menurut Tsalisa Nur Aini (35), istri Achmad, suaminya itu bertabrakan dengan mobil boks sekitar pukul 05.15 WIB.
Mobil boks yang dikendarai sopir bernama Sukron tiba-tiba masuk ke jalur berlawanan, dan menabrak kendaraan korban.
"Dia hilang kendali, sopirnya sih bilang ke kami remnya blong tapi belum bisa dibuktikan, diduga kan ini rem blong," ujar Tsalisa kepada Kompas.com, Senin (29/5/2023).
Menurut Tsalisa, pelaku merupakan sopir perusahaan ekspedisi di kawasan Cikarang, Bekasi. Setelah menabrak, Sukron juga sempat ikut membawa korban ke Rumah Sakit Pelni.
"Ketika suami saya ditabrak, suami saya masih sadar. Masih bilang 'bawa saya ke rumah sakit saya patah-patah' kayaknya begitu," jelas Tsalisa.
Alhasil, di RS Pelni Achmad mendapatkan perawatan.
Kala itu, kata Tsalisa, dia dihubungi pihak rumah sakit pada pukul 09.00 WIB.
Suaminya juga sudah dipasangi gips. Lalu, sekitar pukul 17.58 WIB Achmad dinyatakan meninggal dunia.
"Saat itu sopir masih ada, saya masih ngobrol sama sopir di dalam IGD. Sopir masih minta maaf dan juga datang ke rumah, datang menyelawat, nguburin, datang ke pemakaman," jelas dia.
Dalam kondisi berkabung, ayah Sukron juga ikut hadir dan meminta agar anaknya tak dipenjara.
Namun, Tsalisa bersikukuh melanjutkan proses hukum peristiwa yang merenggut nyawa suaminya itu ke kepolisian.
Sepekan berselang, pihak perusahaan datang bersama ayah Sukron ke kediaman Tsalisa dan menawarkan kompensasi sebesar Rp 10 juta.
"Dia bilang 'Bu ini dari perusahaan biar cepet aja bu prosesnya tolong diterima.' Terus aku jawab 'ini apa-apaan? Enggak sopan. Anda harus mikirin anak tiga kami, pokoknya nanti kita ngobrol-ngobrol sama pengacara saya'," kata Tsalisa menirukan percakapannya kala itu.
Ia lantas menolak uang tersebut. Pasalnya, dia masih memiliki tiga buah hati yang masih kecil.
Tsalisa menyebut, uang Rp 10 juta tersebut justru dibawa kabur oleh ayah Sukron.
"Jadi perusahaan enggak datang dengan pemilik perusahaannya ke rumah, tapi ngutus orang. Ternyata sama si ayahnya sukron (uang) dibawa kabur selepas aku bilang 'udah bawa Rp 10 jutanya aku pengin ngobrol di polisi'," ucap dia.
Tsalisa menuturkan, hingga kini Sukron belum diketahui keberadaannya. Padahal, dia sudah membuat laporan polisi sejak 25 April 2023.
"Tapi ternyata di perjalanan si Sukron seperti itu, enggak bisa dihubungi. Panggilan ke 1, 2, 3 hingga keluarnya surat DPO pun sampai sekarang polisi tidak dapat menemukan si Sukron," ungkap Tsalisa.
Adapun Kompas.com sudah mencoba menghubungi Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Agus Suwito terkait peristiwa itu.
Namun, hingga berita ini ditayangkan belum ada pernyataan yang disampaikan olehnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/29/17054901/pria-ditabrak-mobil-boks-ekspedisi-hingga-tewas-di-slipi-perusahaan