Salin Artikel

Anaknya Tabrak Pengendara Motor di Slipi, Ayah Pelaku Malah Bawa Kabur Uang Kompensasi

Mobil yang dikendarai sopir bernama Sukron itu menabrak korban hingga tewas.

Sebagai kompensasi kematian korban, pihak perusahaan memberikan uang Rp 10 juta melalui salah satu karyawan dan ayah Sukron. Namun, uang tersebut justru dibawa kabur oleh ayah Sukron.

"Jadi perusahaan enggak datang dengan pemilik perusahaannya ke rumah, tapi mengutus orang," kata Tsalisa Nur Aini (35), istri Achmad, kepada Kompas.com, Senin (29/5/2023).

"Ternyata sama si ayahnya Sukron, (uang) dibawa kabur selepas aku bilang, 'Udah, bawa Rp 10 jutanya, aku pengin ngobrol di polisi'," sambung dia.

Tsalisa sesungguhnya menolak uang kompensasi tersebut. Dia bersikukuh memproses kecelakaan itu melalui jalur hukum.

Ibu tiga anak ini juga telah melaporkan kejadian yang menewaskan suaminya ke Polres Metro Jakarta Barat pada 25 April 2023.

Ia pun telah berupaya menghubungi Sukron, tetapi hingga kini pelaku tak diketahui keberadaannya.

"Jadi Sukron sama sekali tidak ditahan oleh polisi karena polisi ngiranya Sukron kooperatif mau ke rumah, terus mau bantuin korban karena dia nganterin ke rumah sakit," tutur Tsalisa.

Kendati demikian, Sukron tak pernah memenuhi panggilan kepolisian. Menurut Tsalisa, pelaku kini telah masuk daftar pencarian orang (DPO).

"Aku cuma pengin sopirnya ketemu aja dulu, terus diproses hukum, terus bisa ke pengadilan. Aku berharap banget aku bisa mendapatkan hak-hak aku, ganti rugilah dengan adil, dengan bijak," ucap Tsalisa.

Adapun kecelakaan terjadi ketika Achmad hendak berangkat kerja dari Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, menuju Meruya, Jakarta Barat.

Mobil boks yang dikendarai Sukron tiba-tiba masuk ke jalur berlawanan dan menabrak motor korban.

"Dia hilang kendali, sopirnya sih bilang ke kami remnya blong, tapi belum bisa dibuktikan, diduga kan ini rem blong," ungkap Tsalisa.

Menurut Tsalisa, pelaku merupakan sopir perusahaan ekspedisi di kawasan Cikarang, Bekasi.

Setelah menabrak, Sukron ikut membawa korban ke Rumah Sakit Pelni. Kala itu, kata Tsalisa, dia dihubungi pihak rumah sakit pada pukul 09.00 WIB.

Suaminya juga sudah dipasangi gips. Lalu, pada pukul 17.58 WIB, Achmad dinyatakan meninggal dunia.

"Saat itu sopir masih ada, saya masih ngobrol sama sopir di dalam IGD. Sopir masih minta maaf dan juga datang ke rumah, datang menyelawat, nguburin, datang ke pemakaman," jelas Tsalisa.

Dalam kondisi berkabung, ayah Sukron juga ikut hadir dan meminta agar anaknya tak dipenjara.

Sepekan berselang, pihak perusahaan datang bersama ayah Sukron ke kediaman Tsalisa dan menawarkan kompensasi sebesar Rp 10 juta.

"Dia bilang, 'Bu, ini dari perusahaan, biar cepat aja bu prosesnya, tolong diterima'. Terus aku jawab, 'Ini apa-apaan? Enggak sopan. Anda harus mikirin anak tiga kami, pokoknya nanti kita ngobrol-ngobrol sama pengacara saya'," kata Tsalisa menirukan percakapannya kala itu.

Adapun Kompas.com sudah mencoba menghubungi Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Agus Suwito terkait peristiwa itu.

Namun, hingga berita ini ditayangkan, belum ada pernyataan yang disampaikan polisi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/29/18411541/anaknya-tabrak-pengendara-motor-di-slipi-ayah-pelaku-malah-bawa-kabur

Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke