Salin Artikel

Derita Penghuni Rusun Marunda Hadapi Kekeringan, Pernah Angkat Ember Air ke Lantai Empat dari Gedung Sebelah

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis air bersih di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara, dalam beberapa tahun terakhir, menyiksa para penghuninya.

Seorang penghuni bernama Naim (38) bercerita, pernah suatu hari, air bersih sama sekali tak mengalir di gedungnya, Blok B.

Naim terpaksa meminta air bersih dari gedung sebelah, Blok A untuk keperluan sehari-hari.

Celakanya ia membawa air yang ditampung dalam ember tersebut seorang diri.

"Kan enggak ada lift, jadi naik tangga. Sementara, unit saya di lantai empat," ujar Naim saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (2/6/2023).

Bisa dibayangkan betapa lelah dan pegal seluruh badan Naim.

Tetapi Naim tidak punya pilihan lain. Sebab, ia dan keluarga sangat membutuhkan air bersih untuk memasak dan mandi sehari-hari.

"Mau enggak mau kita lakukan. Meskipun berat," timpal wanita yang merupakan ibu rumah tangga itu.

Untungnya, kondisi serupa tidak berlangsung setiap hari. Selama ini sebagian besar air bersih tetap mengalir meskipun hanya sedikit.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, ia mengakalinya dengan membeli air isi ulang seharga Rp 8.000 per galon.

Ia cukup kecewa dengan kondisi itu. Pengelola rusun dianggap lepas tangan terhadap krisis air bersih di rumah susun yang dibangun pada era Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo itu.

"Enggak ada (intervensi pengelola). Kami mikir sendiri cari airnya. Palingan kami inisiatif sendiri beli atau cari air di mana gitu," ujar Naim.

Kepala Unit Pengelola Rusun II Marunda Uye Yayat Dimiati mengakui adanya krisis air berkepanjangan di Rusunawa Marunda.

Uye mengatakan, pengelola berupaya mengatasi krisis air bersih. Caranya dengan mengalirkan air dari bak penampungan di suatu blok ke blok lain yang lebih kekurangan air.

Selain itu, PAM Jaya juga berencana membangun bak penampungan air yang baru.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/02/18231321/derita-penghuni-rusun-marunda-hadapi-kekeringan-pernah-angkat-ember-air

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

D Hadiri Pemakaman Empat Anaknya yang Dibunuh di Jagakarsa Sambil Peluk Erat Boneka Hijau

D Hadiri Pemakaman Empat Anaknya yang Dibunuh di Jagakarsa Sambil Peluk Erat Boneka Hijau

Megapolitan
Ibu 4 Anak Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Jagakarsa Sudah Bisa Dimintai Keterangan Polisi

Ibu 4 Anak Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Jagakarsa Sudah Bisa Dimintai Keterangan Polisi

Megapolitan
Tabur Bunga di Makam Anaknya, Sang Ibu: Mama Ikhlas, Jaga Kakak...

Tabur Bunga di Makam Anaknya, Sang Ibu: Mama Ikhlas, Jaga Kakak...

Megapolitan
Wanita WN Jepang Ditemukan Tewas di Hotel Jaksel

Wanita WN Jepang Ditemukan Tewas di Hotel Jaksel

Megapolitan
Belasan Siswa SMAN di Tebet Jadi Korban 'Bullying' Senior, Dada hingga Kemaluan Dipukul

Belasan Siswa SMAN di Tebet Jadi Korban "Bullying" Senior, Dada hingga Kemaluan Dipukul

Megapolitan
Dikumpulkan Selama 13 Tahun, Tabungan Rp 49 Juta Punya Lansia di Ciracas Ludes Diambil Pelaku Hipnotis

Dikumpulkan Selama 13 Tahun, Tabungan Rp 49 Juta Punya Lansia di Ciracas Ludes Diambil Pelaku Hipnotis

Megapolitan
Kuasa Hukum Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa: Banyak yang Diceritakan Panca kepada Saya...

Kuasa Hukum Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa: Banyak yang Diceritakan Panca kepada Saya...

Megapolitan
Pemakaman 4 Anak Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Jagakarsa, Ibunda: Mama Ikhlaskan Kamu Nak

Pemakaman 4 Anak Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Jagakarsa, Ibunda: Mama Ikhlaskan Kamu Nak

Megapolitan
Jenazah Empat Anak yang Dibunuh Ayah Kandungnya akan Dimakamkan di TPU Perigi Sawangan

Jenazah Empat Anak yang Dibunuh Ayah Kandungnya akan Dimakamkan di TPU Perigi Sawangan

Megapolitan
Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Ingin Datangi Pemakaman Anak-anaknya

Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Ingin Datangi Pemakaman Anak-anaknya

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Depok Minta Warga Jangan Dibebani Urus Administrasi Saat Berobat ke RS

Wakil Ketua DPRD Depok Minta Warga Jangan Dibebani Urus Administrasi Saat Berobat ke RS

Megapolitan
Jenazah 4 Anak yang Dibunuh Ayah di Jagakarsa Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri Kramatjati

Jenazah 4 Anak yang Dibunuh Ayah di Jagakarsa Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Jenazah Perempuan Terlakban di Cikarang Timur Dijemput Keluarga dari RS Polri Kramatjati

Jenazah Perempuan Terlakban di Cikarang Timur Dijemput Keluarga dari RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Jembatan Otista Bogor Dibuka Pertengahan Desember, Tunggu Hasil Uji Kendaraan Berat

Jembatan Otista Bogor Dibuka Pertengahan Desember, Tunggu Hasil Uji Kendaraan Berat

Megapolitan
Kronologi Lansia di Ciracas Kena Hipnotis dan Kehilangan Rp 69 Juta, Bermula dari Tepukan di Bahu

Kronologi Lansia di Ciracas Kena Hipnotis dan Kehilangan Rp 69 Juta, Bermula dari Tepukan di Bahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke