TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Oknum guru berinisial GM dilaporkan oleh siswi sekolah menengah atas (SMA) berinisial RW (19) ke Mapolres Tangerang Selatan pada Rabu (7/6/2023).
Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP TBL/B/1115/VI/2023/SPKT/Polres Tangsel/Polda Metro Jaya.
GM dilaporkan karena diduga menyuruh RW untuk mengaborsi kandungannya.
Padahal, GM sendiri lah yang diduga menghamili RW setelah mereka berhubungan badan pada November 2022.
Kasi Humas Polres Tangerang Selatan, Ipda Galih Dwi Nuryanto mengatakan, pihaknya bakal mendalami unsur dugaan aborsi itu sesuai prosedur yang berlaku.
"Kasus tersebut akan diselidiki atau akan ditangani sesuai presedur," kata Galih saat pesan singkat, Jumat (9/6/2023).
Saat ini, status perkara tersebut masih dalam proses penyelidikan, yang sedang ditangani penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tangerang Selatan.
Awal mula mereka berkenalan
Paman RW berinisial S mengungkapkan, ponakannya bertemu dengan GM setelah mereka berkenalan saat mengikuti program renang dari sekolah.
Adapun GM merupakan rekan seorang guru olahraga di sekolah RW.
"Ada program sekolah berenang bersama guru olahraganya, terus datanglah lelaki itu, teman si guru olahraga itu," ucap S saat ditemui di kediamannya, Jumat (9/6/2023).
Belum diketahui maksud kedatagan GM dalam program renang sekolah RW itu.
Setelah berkenalan, GM dan RW lantas bertukar nomor WhatsApp (WA) hingga mereka terlibat komunikasi secara intens.
"(Pelaku) kenalan lah sama semua siswa. Cuma yang di-cover WA-nya hanya si korban. Kemudian berlanjut komunikasi," kata S.
Kemudian, GM lantas memberanikan diri mengajak RW makan sehingga berujung diajak ke sebuah apartemen di kawasan Tangerang Selatan.
"Namanya anak-anak diajak makan kan senang, ditraktir. Kemungkinan RW ada lemahnya dan sampailah kejadian (persetubuhan)," ucap S.
Korban sembunyikan kehamilan
S mengatakan, RW sempat menyembunyikan kehamilannya setelah disetubuhi guru olahraga dari sekolah lain itu.
Namun, kehamilan itu terbongkar setelah keluarga RW mencurigai adanya perubahan bentuk perut yang semakin membesar.
S mengatakan, pihak keluarga sempat menanyakan hal yang berbeda dalam diri keponakannya, RW.
Namun, RW enggan berkata sejujurnya.
"Dia awalnya enggak terbuka. Keluarga merhatiin kok perutnya makin lama makin besar, terus disuruh sekolah malas-malasan " kata S.
Kakak RW kemudian mendesak yang bersangkutan. RW lantas mengakui bahwa dirinya sedang mengandung janin setelah disetubuhi gurunya.
"Akhirnya ditanya sama kakak perempuannya. Terus dia (RW) mengakui (sedang hamil) sambil histeris-histeris gitu," ucap S.
Bersamaan dengan itu, pihak keluarga sempat tak percaya mendengar pengakuan RW.
"Kami (sempat) enggak nyangka, karena di rumah dia (RW) bagus, enggak neko-neko anaknya, sering di rumah," ucap dia.
Oknum guru malah suruh aborsi
Setelah kehamilannya terbongar, RW sempat meminta pertanggungjawab kepada pelaku. Saat itu, RW ditemani sepupunya mendatangi langsung kediamannya GM.
Namun, GM justru meminta korban untuk mengugurkan kandungannya, sembil menyodorkan uang sebesar Rp 3 juta.
"(Korban) minta pertanggungjawaban pelaku. Sejauh mana pertanggungjawabannya. Tapi pas di sana si pelaku malah ngasih uang untuk digugurin aja. Ngasih uangnya Rp 3 juta," ucap S.
Beruntungnya, korban menolak sehingga pelaku dilaporkannya ke Mapolres Tangerang Selatan. Adapun RW saat ini tengah mengandung janin yang berusia enam bulan.
"Enggak mau dia (korban untuk aborsi). Mending dilaporin aja," ucap S.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/10/09135281/saat-oknum-guru-olahraga-dilaporkan-siswi-sma-di-tangsel-atas-dugaan