Salin Artikel

[POPULER JABODETABEK] Pelarian Si Kembar Penipu "Preorder" iPhone Belum Berakhir | Tawuran di Gang Mayong Berdampak Buruk bagi Anak-anak

Artikel mengenai pelarian si kembar penipu preorder iPhone belum berakhir menjadi berita terpopuler di kanal Megapolitan.

Selanjutnya, artikel tentang tawuran di Gang Mayong berdampak buruk bagi anak-anak banyak dibaca pembaca Kompas.com dan menjadi berita terpopuler lainnya.

Sementara itu, berita tentang pejalan kaki leluasa lewat trotoar di depan Gedung Kedubes AS turut menarik perhatian banyak pembaca.

Berikut ini adalah paparan dari tiga berita Populer Jabodetabek yang disebut di atas:

1. Pelarian si kembar penipu preorder iPhone belum berakhir, keberadaannya terendus di Bali

Polisi masih belum menangkap si kembar Rihana dan Rihani usai menipu lima orang dengan modus preorder iPhone hingga Rp 35 miliar.

Indonesia Police Watch (IPW) mendesak agar polisi segera menangkap pelaku. Adapun kedua tersangka menghilang dan diduga sedang berada di Pulau Dewata, Bali.

"Saat ini, keduanya menghilang dan informasi pelacakan terakhir, keberadaan "Si Kembar" di Pulau Dewata, Bali," ucap Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso, Senin (12/6/2023).

Sugeng Teguh Santoso berujar, seharusnya polisi bisa dengan cepat membawa keduanya ke Markas Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya. Baca selengkapnya di sini.

2. Tawuran di Gang Mayong berdampak buruk bagi anak-anak, Ketua RT: mereka bercanda main tawuran

Aksi tawuran yang sering terjadi di Jalan Bekasi Timur IV, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, atau dikenal dengan Gang Mayong, meresahkan warga setempat.

Ketua RT 004 RW 08 Kelurahan Cipinang Besar Utara Muhammad mengungkapkan, tawuran berdampak pada anak-anak di wilayahnya.

"Tawuran dipraktikkan oleh anak-anak di sini. Kami melihatnya itu nyata. Itu efek negatifnya, mereka bercanda 'main' tawuran," ungkap dia di Asrama Leoni Blok C, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (9/6/2023).

Muhammad melanjutkan, banyak orangtua di wilayahnya yang mengkhawatirkan perilaku anak-anak mereka. Baca selengkapnya di sini.

3. Akhirnya, pejalan kaki leluasa lewat trotoar di depan Gedung Kedubes AS

Trotoar di depan Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) resmi dibuka setelah 10 tahun ditutup.

Sejumlah kawat berduri dan puluhan movable concrete barrier (MCB) tak lagi menghalangi pejalan kaki untuk berjalan di trotoar yang terletak di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Minggu (11/6/2023), kondisi trotoar tampak mulus. Tidak ada kerusakan sedikit pun di trotoar sepanjang sekitar 120 meter itu.

Para pejalan kaki amat leluasa berjalan di trotoar Jalan Medan Merdeka Selatan karena tak harus menginjak aspal lagi. Baca selengkapnya di sini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/13/05000061/-populer-jabodetabek-pelarian-si-kembar-penipu-preorder-iphone-belum

Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke