JAKARTA, KOMPAS.com - Terduga pelaku penipuan preorder iPhone, kembar Rihana-Rihani, sampai saat ini masih diburu polisi.
Polisi mengaku sulit melacak keberadan kakak beradik tersebut.
"Ini masih kami lidik keberadaannya si Rihana dan Rihani. Mereka benar-benar ngumpet," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga.
Namun, sebelum kasus ini viral dan menjadi perhatian publik, ternyata ada kejanggalan dalam penanganan kasus si kembar Rihana-Rihani.
Penipuan ini sudah dilaporkan oleh para korban sejak 2022, tetapi polisi baru bergerak setelah kasus viral pada pertengahan tahun 2023 ini, sebagaimana yang disampaikan Indonesia Police Watch (IPW).
“(Para korban) telah melaporkan kasus penipuan ini setahun lalu dan baru sekarang ditangani pihak Kepolisian setelah viral di media sosial,” ujar Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso, Senin (12/6/2023).
Disebutkan, ada lima orang yang menjadi korban penipuan Rihani-Rihani dengan modus preorder iPhone. Total kerugian mencapai sekitar Rp 35 miliar.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Disebut ada beking polisi
Sempat beredar rumor bahwa si kembar Rihana dan Rihani dibekingi polisi yang berpangkat AKBP.
Sebuah unggahan di media sosial menyebutkan bahwa kembar Rihana-Rihani dibekingi oleh saudaranya yang merupakan anggota Polri.
Dinarasikan sosok AKBP tersebut juga menjadi 'senjata' untuk menakut-nakuti para korban yang hendak melaporkan mereka ke polisi, sebagaimana dilansir TribunJakarta.com.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi tidak membenarkan ataupun menampik rumor tersebut.
Namun, Hengki memastikan bahwa pihaknya akan terus memburu Rihana dan Rihani.
“Mudah-mudahan kami bisa segera mengungkap kasus ini. Karena kerugiannya cukup besar. Dari satu LP (laporan polisi) ada Rp 5 M, ada Rp 4 M, dan bervariasi," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (9/6/2023).
Hengki menambahkan, pihaknya juga sudah membentuk tim khusus untuk memburu kakak beradik tersebut.
"Kami sedang petakan penyidikannya. Kami buat timsus dari Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan sekarang sedang dilakukan pengejaran," jelasnya.
Rihana dan Rihani saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Pulihkan kepercayaan terhadap polisi
IPW mendesak agar polisi segera menangkap pelaku agar kepercayaan publik terhadap polisi tidak pudar.
Adapun kedua tersangka kabur dari kontrakan mewahnya yang berada di Greenwood Town House 2, Tangerang Selatan.
Saat ini keduanya disebut sedang berada di Bali.
"Saat ini, keduanya menghilang dan informasi pelacakan terakhir, keberadaan 'Si Kembar' di Pulau Dewata, Bali," ucap Sugeng.
Sugeng berujar, seharusnya polisi bisa dengan cepat membawa keduanya ke Markas Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya.
"Dengan tertangkapnya pelaku, kepercayaan para korban, keluarga dan juga masyarakat terhadap Polri terus meningkat," tutur dia.
(TribunJakarta.com: Rr Dewi Kartika H | Kompas.com: Larissa Huda)
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/13/18000061/apakah-polisi-bekingi-si-kembar-rihana-rihani-yang-keberadaanya-sulit