Salin Artikel

Lima Jam Bersama Prabowo Subianto di Ruang Penuh Senjata dan Buku Sejarah...

BOGOR, KOMPAS.com—Prabowo Subianto, Minggu (18/6/2023), menerima sejumlah petinggi redaksi media massa nasional di kediamannya, Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Pertemuan digelar di ruang kerja Menteri Pertahanan ini.

Yang menarik, ruangan ini penuh senjata dan juga buku-buku sejarah. Berada di dalam kotak berpenutup kaca dan digantung rapi di dua sisi dari 16 pilar ruangan, senjata-senjata itu begitu mudah ditangkap mata.

Ada dua jenis senjata yang dipajang di sana. Pertama, senjata api laras panjang zaman dahulu. Salah satunya, Kentucky Rifle 19th Century. Senjata ini hanya diproduksi pada kurun 1861-1865.

Jenis kedua, pedang perwira militer dari berbagai negara. Yang ini mulai dari negara-negara Barat, India, hingga Korea Selatan. 

Tak hanya dipajang di pilar, senjata api zaman "baheula" serta pedang perwira serupa juga dipajang di dinding atas yang tersambung ke lantai dua ruangan.

Bahkan, terdapat meja bundar yang kaki-kaki penopangnya berbentuk senjata laras panjang. Meja itu berada persis di sebelah Prabowo. Di atasnya diletakkan tisu, cairan antiseptik, dan barang pribadi Prabowo.

Seakan melengkapi ornamen ruangan yang hampir seluruhnya adalah senjata, isi lain ruangan itu adalah buku-buku sejarah peperangan dunia.

Meski demikian, tak ada nuansa seram. Di ruangan yang sepenuhnya berlapis kayu itu, perbincangan berlangsung demikian hangat dan lepas.

Ditemani camilan gorengan sembari menyesap kopi Hambalang yang diracik sendiri oleh tangan Prabowo, diskusi mengalir apa adanya, menyentuh sejumlah topik aktual di negeri ini.

“But I have no preparation, ya. Jadi maaf kalau saya bicara tidak terlalu sistematis,” ujar Prabowo yang mengenakan kemeja biru pudar dan celana hitam.

Ia mengaku, senang berdiskusi. Ia berkelakar, dirinya kuat apabila bincang-bincang itu berlanjut sampai tengah malam.

“Kalau kuat, sampai jam sebelas malam pun saya ladeni, asal untuk bangsa ini,” lanjut Prabowo sembari tertawa diiringi gelak tawa yang lainnya.

Tak hanya topik serius yang bergulir dalam perbincangan di ruang penuh senjata tersebut. Beberapa kali, misalnya, Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini melantunkan lagu kesukaan yang berasal dari era 70’an.

Ia rupanya salah satu penggemar berat The Beatles. Sementara soal lagu dari dalam negeri, seleranya jatuh pada Koes Plus.

Dipanggil Jokowi

Ketika perbincangan memasuki dua setengah jam pertama, ajudan Prabowo, Mayor Teddy Indra Wijaya tiba-tiba menghampiri dan menyerahkan secarik kertas berisi catatan.

Prabowo yang sedang asyik bercerita tentang buku Why Nation Fail karya Daron Acemoglu dan James A Robinson sontak berhenti berbicara dan melirik ke secarik kertas itu.

Ia kemudian berkata, “Saya dipanggil Presiden untuk makan siang di Istana Bogor.”

Prabowo lantas menyelesaikan obrolannya dan pamit sejenak. “Nanti saya kembali lagi,” ujar Prabowo.

Tetapi kali ini penampilannya berubah. Ia mengenakan kemeja putih lengan panjang. Ia terlebih dahulu melepaskan pin lambang Kementerian Pertahanan yang tersemat di bajunya sebelum memulai kembali perbincangan.

“Ini saya lepas dinas dulu,” kata Prabowo seraya tersenyum.

Topik diskusi pun berpusat pada isi pertemuan Prabowo dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang cukup mendadak.

Prabowo awalnya enggan menyampaikan isi pertemuan. 

“Saya bilang begini, Presiden bilang begitu,” canda Prabowo yang lagi-lagi mengundang gelak tawa para pemimpin redaksi yang penasaran.

Ia hanya menyebut, makanan khas orang Jawa dari kampung yang disajikan Jokowi, enak-enak. Ayam goreng adalah salah satu menu pilihannya.

Namun, akhirnya Prabowo menyampaikan, pertemuannya dengan Presiden Jokowi dalam makan siang itu membahas beberapa hal.

Di pertemuan itu Prabowo mengaku berterima kasih kepada Kepala Negara karena sudah dibela perihal proposal perdamaian Rusia-Ukraina.

Prabowo juga bertutur Presiden berencana menghadiri FIFA Match Day antara Timnas Indonesia dan Timnas Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Senin (19/6/2023) malam.

Persatuan elite nasional

Selepas sepintas bercerita soal pertemuannya dengan Jokowi, topik perbincangan di ruang penuh senjata itu pun berlanjut ke bahasan demokrasi yang didambakan Prabowo untuk Indonesia.

Ia bercita-cita, kelak tercipta persatuan dan kerukunan di antara elite bangsa. Jangan ada seorang pun yang memiliki kepentingan selain kepentingan rakyat, kata dia, apalagi sampai terselip kepentingan asing.

Meski demikian, lanjut Prabowo, tetap harus ada check and balances terhadap kekuasaan. Ia bahkan setuju apabila elemen rakyat sendirilah yang menjadi penyeimbang, selain sesama elite nasional.

“Ada NU, Muhammadiyah, KWI, PGI, dan lainnya,” ujar Prabowo saat memberikan contoh beberapa elemen masyarakat Indonesia yang bisa menjalankan fungsi pengawasan.

Menjelang dua jam berdiskusi, Prabowo terusik dengan salah seorang stafnya, Angga Raka, yang tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya.

“Kenapa kok tiba-tiba berdiri?” tanya Prabowo.
“Mohon maaf Bapak, ini sudah pukul setengah enam (petang),” jawab dia sembari menunjuk jam tangan.

Untuk kesekian kalinya, Prabowo kembali berkelakar, siap berdiskusi sampai larut demi kepentingan bangsa.

“Jadi, saya terserah keinginan masyarakat saja,” ujar dia tertawa.

Namun, akhirnya perbincangan itu harus diakhiri, walau obrolan seru dan penuh canda tawa masih saja berlanjut dan lama juga, ketika semua sudah beranjak dari kursi masing-masing.

Perbincangan yang praktis berlangsung di sepanjang hari Minggu itu disebut yang paling lama dibandingkan pertemuan Prabowo dengan para pemimpin redaksi media massa selama ini.

Perbincangannya saja sudah lebih dari lima jam, di luar waktu sekitar dua setengah jam yang terpotong oleh panggilan mendadak Jokowi. 

Tak terasa, semua pembicaraan bahkan gelak tawa di ruangan itu berada dalam "kepungan" senjata pajangan Prabowo. 

Tidak heran bila Prabowo menyebut ruangan ini merupakan bagian rumah singgah tempat dia menerima tamu-tamunya. Ruangan penuh senjata dan sejarah peperangan dunia pun tenyata bisa jadi tempat penuh gelak tawa.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/19/09164521/lima-jam-bersama-prabowo-subianto-di-ruang-penuh-senjata-dan-buku-sejarah

Terkini Lainnya

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke