Salin Artikel

Menjajal Tarif Rp 1 pada LRT Jakarta dari Stasiun Velodrome sampai Pegangsaan Dua...

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah layanan transportasi di Ibu Kota memberlakukan tarif Rp 1 saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-496 DKI Jakarta yang jatuh pada Kamis (22/6/2023).

Pemberlakuan tarif Rp 1 ini juga berlaku bagi layanan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta.

Tim Kompas.com sempat menjajal tarif Rp 1 dari Stasiun LRT Velodrome di Jakarta Timur menuju stasiun akhir, Stasiun LRT Pegangsaan Dua di Jakarta Utara.

Awal mulanya, tim Kompas.com tiba Stasiun Velodrome sekitar pukul 11.37 WIB.

Kemudian, tim Kompas.com naik lift yang terletak di trotoar Jalan Velodrome.

Lift ini memang khusus untuk warga yang ingin ke Stasiun Velodrome.

Terdapat tiga opsi pilihan lantai bagi pengguna lift, yakni lantai 1, lantai 2, dan lantai 3 Stasiun Velodrome.

Lantai 2 merupakan area concour atau area pintu masuk kereta LRT dan pertokoan.

Sedangkan, lantai 3 merupakan area pertokoan.

Tim Kompas.com langsung naik menuju lantai 2.

Di lantai 2, ada sejumlah stan yang menjual makanan dan minuman, misalnya stan dimsum serta stan roti bakar.

Sederetan stan ini terletak di sebelah pintu masuk kereta LRT.

Sebelum memasuki pintu masuk, tim Kompas.com sempat bertanya kepada salah satu petugas terkait cara mendapatkan layanan tarif Rp 1.

Menurut petugas, layanan tarif Rp 1 langsung berlaku tanpa perlu berkoordinasi dengan petugas.

"Iya, nanti langsung berlaku. Begitu keluar di gate out, terpotongnya Rp 1," ucap salah seorang petugas di Stasiun Velodrome.

Tim Kompas.com langsung memasuki pintu masuk Stasiun Velodrome.

Saat tap in, kartu elektronik Tim Kompas.com menunjukkan saldo Rp 49.900.

Saat itu, ada satu rangkaian LRT yang sudah menunggu penumpang.

Tim Kompas.com langsung memasuki rangkaian kereta dua gerbong yang didominasi warna merah tersebut.

Selain tim Kompas.com, ada sekitar belasan penumpang lain yang juga menuju arah Stasiun Pegangsaan Dua serta satu petugas LRT.

Dua gerbong kereta LRT yang ditumpangi tim Kompas.com tampak lowong. Banyak kursi yang nihil penumpang.

Waktu menunjukkan pukul 11.50 WIB. Rangkaian kereta LRT pun berangkat dari Stasiun Velodrome.

Bunyi mesin terdengar saat rangkaian kereta LRT ini berjalan.

Perhentian pertama dari Stasiun Velodrome-Stasiun Pegangsaan Dua, yakni Stasiun Equestrian, ditempuh dalam waktu sekitar 1-2 menit.

Usai sejumlah penumpang turun, rangkaian kereta kembali berjalan ke perhentian berikutnya, yakni Stasiun Pulomas, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Boulevard Utara, dan Stasiun Pegangsaan Dua.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, penumpang paling banyak turun di Stasiun Boulevard Utara, yakni lima orang.

Selama di perjalanan, ruang gerbong LRT itu terasa cukup dingin.

Perjalanan menggunakan layanan LRT Jakarta tergolong cukup nyaman. Namun, dari Stasiun Boulevard Utara-Stasiun Pegangsaan Dua, kereta LRT ini melewati dua belokan ke arah kanan.

Saat melewati setiap belokan, kereta LRT ini memelankan lajunya. Saat memelankan lajunya, muncul bunyi gesekan antar-besi yang cukup kencang.

Bunyi gesekan ini terdengar oleh penumpang yang berada di dalam gerbong.

Sekitar pukul 11.58 WIB, kereta LRT ini akhirnya tiba di Stasiun Pegangsaan Dua.

Seluruh penumpang termasuk tim Kompas.com turun di lantai 2 stasiun tersebut.

Tim Kompas.com lantas naik ke lantai 3 atau area pintu keluar/masuk Stasiun Pegangsaan Dua.

Saat tap out, kartu elektronik tim Kompas.com menunjukkan saldo Rp 49.899 alias terpotong Rp 1.

Dari lantai 3, tim Kompas.com kemudian turun ke lantai 1 yang selevel dengan jalan raya.

Untuk diketahui, selain layanan LRT Jakarta, layanan Transjakarta dan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta juga menerapkan tarif Rp 1 pada Kamis ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/22/13145041/menjajal-tarif-rp-1-pada-lrt-jakarta-dari-stasiun-velodrome-sampai

Terkini Lainnya

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan 'Study Tour' Harus Dihapus

Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan "Study Tour" Harus Dihapus

Megapolitan
FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke