Ketua RW 011 Suprapto mengatakan, ia sempat mendengar bunyi ledakan berkali-kali saat api muncul.
"Ada ledakan berkali-kali. Enggak tahu dari mana, bisa kompor atau yang lain. Ledakannya lebih dari lima kali," kata dia di lokasi, Jumat.
Ledakan terdengar setelah api muncul. Setiap kali ledakan terdengar, api semakin besar.
Suprapto mengatakan, mulanya hanya muncul asap di lantai dua rumah kos itu. Saat itu, sejumlah pengurus RW 011 sedang berada di Pos RW 011 untuk makan siang bersama.
"Setelah saya ngerokok habis satu batang, tahu-tahu ada asap saat saya nengok ke kanan (ke arah rumah kos)," jelas Suprapto.
Kala itu, ia tidak mengira bahwa asap akan berujung pada kobaran api. Ia pun masuk ke dalam pos untuk mengambil minum.
"Saya keluar pos, tahunya muncul api besar. Sudah enggak terkendali apinya. Kemungkinan karena korsleting," terang Suprapto.
Warga setempat pun berinisiatif memadamkan api. Nahas, Bendahara RW 011 bernama Wiwin (47) menjadi korban, dia mengalami luka bakar ringan.
Lantaran api sulit dipadamkan, Suprapto langsung menelepon Lurah Cawang untuk meminta bantuan menghubungi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur.
"Para penghuni kos, termasuk pemiliknya yang ada di Depok, pada enggak tahu ada kebakaran. Kos-kosan dalam keadaan kosong," tutur dia.
Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 250 jutaan.
Adapun Sudin Gulkarmat Jakarta Timur meluncurkan 13 unit mobil pemadam kebakaran dan 65 personel. Pemadaman dilakukan mulai pukul 13.00 WIB sampai 13.46 WIB.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/23/15131841/rumah-kos-8-pintu-di-cawang-kebakaran-sempat-terdengar-bunyi-ledakan