Salin Artikel

Cerita Nurdin Berjualan Ratusan Hewan Kurban di Tengah Megah Gedung Bertingkat

JAKARTA, KOMPAS.com - Nurdin (64) telah menjadi pedagang hewan kurban di sekitar Kawasan Segitiga Emas lebih dari satu dekade terakhir.

Pria kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat itu selalu menempati lahan kosong di dekat Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, untuk menjajakan ratusan sapi berbadan "montok".

Nurdin mengatakan, lahan yang ditempatinya untuk berjualan saat ini tak seindah 15 tahun lalu.

Meski dikelilingi gedung bertingkat, lahan kosong yang ditempatinya bagaikan hutan kecil yang ada di tengah kota.

"Dulu tahun 2008 masih banyak pohon berukuran besar. Semak-semaknya juga lebat. Jadi saya harus bersih-bersih dulu sebelum lahannya dipakai berjualan hewan kurban," ujar dia saat ditemui wartawan, Jumat (23/6/2023).

Nurdin mengungkapkan tak banyak kendala yang ditemui ketika menjajakan sapi-sapi gemuk untuk dikurbankan.

Menurutnya, masyarakat Ibu Kota relatif cepat ketika bertransaksi asal hewan yang dijajakan memiliki kualitas prima.

"Tahun pertama jualan hewan kurban, saya cuma bawa 18 ekor dari Bima, ternyata responsnya cukup mencengangkan. Hewan kurban yang saya jual langsung ludes dalam waktu cepat," ujar dia.

Melihat realita itu, kuantitas sapi yang dibawa Nurdin akhirnya kian bertambah setiap tahunnya.

Ia mengaku sempat membawa 600 ekor sapi dari Bima untuk dijajakan di lokasi tempat penampungan hewan kurban (TPnHK) yang terletak di Jalan Kawi, Menteng Atas, Jakarta Selatan.

Hebatnya lagi, tidak ada satu pun sapi yang gagal terjual saat itu. Sapi-sapi yang sempat membuat sesak kapal laut menuju Jakarta diborong habis oleh masyarakat.

"600 ekor itu tahun kelima atau keenam berdagang hewan kurban. Itu masa paling jaya menurut saya, karena setelah itu sapi yang saya bawa dari Bima selalu berkurang," tutur dia.

Khusus tahun ini, Idul Adha 1444 H, Nurdin mengungkapkan dirinya hanya membawa 190 ekor sapi berbagai jenis.

Sapi-sapi yang dibawa dari Bima merupakan sapi limosin, sapi lokal Bima atau peranakan ongole (PO), sapi brahman, hingga sapi simental.

Ia mengaku tak lagi membawa 600 sapi atau lebih karena persaingan perdagangan yang cukup ketat.

Sebab, ia turut serta mengajak sanak saudaranya untuk berjualan di area serupa.

"Harga sapi paling murah itu sebesar Rp 13,5 juta dan paling mahal di angka Rp 43 juta," beber dia.

"Saya juga enggak bisa melabeli harga tinggi karena keluarga saya semua jualan di sini dan tidak seperti dulu, di mana hanya saya yang menjajakan hewan kurban," tutup Nurdin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/23/16383821/cerita-nurdin-berjualan-ratusan-hewan-kurban-di-tengah-megah-gedung

Terkini Lainnya

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke