Salin Artikel

Diduga karena Korsleting, 3 Rumah di Taman Sari Jakbar Terbakar

Tak ada korban jiwa dalam kebakaran itu.

Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat Syarifuddin mengatakan, kebakaran diduga akibat korsleting.

"Dugaan penyebab kebakaran karena korsleting yang berasal dari salah satu rumah warga," ujar dia secara tertulis, Minggu.

Kebakaran, menurut dia, pertama kali dilaporkan pukul 06.30 WIB oleh warga yang mendatangi Pos Lokasari.

Sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran pun langsung dikerahkan. Pemadaman dimulai pukul 06.35 WIB.

Selama 20 menit kemudian, proses lokalisasi api guna mencegah perambatan dan pendinginan mulai dilakukan.

Ini berlangsung selama sekitar 1 jam, yakni mulai pukul 06.55 WIB hingga 08.05 WIB.

"Pemadaman selesai pukul 08.05 WIB, sekitar 1,5 jam sejak pertama kali kebakaran dilaporkan," ujar Syarifuddin.

Sepanjang pemadaman api berlangsung, pihaknya terus menambah mobil pemadam kebakaran dan personel.

Jumlah akhir dari mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan adalah 17 unit dan 85 personel.

Diperkirakan, total luas area yang terbakar adalah 300 meter persegi.

"Estimasi kerugiannya mencapai Rp 500 juta, namun enam orang selamat. Korban jiwa nihil," ujar Syarifuddin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/25/09245931/diduga-karena-korsleting-3-rumah-di-taman-sari-jakbar-terbakar

Terkini Lainnya

Cerita Ahok Ingin Reklamasi 17 Pulau di Utara Jakarta Agar Pemprov DKI Bisa Raup Pendapatan Rp 127,5 Triliun

Cerita Ahok Ingin Reklamasi 17 Pulau di Utara Jakarta Agar Pemprov DKI Bisa Raup Pendapatan Rp 127,5 Triliun

Megapolitan
Rayakan HUT Jakarta ke-497, TMII Bagi-bagi Roti Buaya ke Pengunjung

Rayakan HUT Jakarta ke-497, TMII Bagi-bagi Roti Buaya ke Pengunjung

Megapolitan
DPRD DKI Soroti Kemacetan dan Banjir di Jakarta Saat Rapat Paripurna

DPRD DKI Soroti Kemacetan dan Banjir di Jakarta Saat Rapat Paripurna

Megapolitan
Anies dan Ahok Tak Hadiri Rapat Paripurna HUT ke-497 Jakarta

Anies dan Ahok Tak Hadiri Rapat Paripurna HUT ke-497 Jakarta

Megapolitan
Sejarah Pulau Bidadari, Dahulu Tempat Menampung Orang Sakit yang Kini Jadi Destinasi Memesona

Sejarah Pulau Bidadari, Dahulu Tempat Menampung Orang Sakit yang Kini Jadi Destinasi Memesona

Megapolitan
Heru Budi Minta Warga Gunakan Hak Pilihnya pada Pilkada Jakarta 2024

Heru Budi Minta Warga Gunakan Hak Pilihnya pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Daftar 34 Ruas Jalan yang Ditutup Saat Jakarta International Marathon

Daftar 34 Ruas Jalan yang Ditutup Saat Jakarta International Marathon

Megapolitan
Ahok Ucapkan Selamat Ultah untuk Jakarta, Ungkit Sosok untuk Mengurus Warga

Ahok Ucapkan Selamat Ultah untuk Jakarta, Ungkit Sosok untuk Mengurus Warga

Megapolitan
Tawuran Pecah di Jatinegara Saat Momen HUT Ke-497 Jakarta

Tawuran Pecah di Jatinegara Saat Momen HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Transportasi Massal Lawas di Jakarta yang Kini Telah Punah...

Transportasi Massal Lawas di Jakarta yang Kini Telah Punah...

Megapolitan
Ditanya Soal Kandidat Cagub DKI, Heru Budi: Kandidatnya Bagus, Mudah-mudahan Pilihan Rakyat yang Terbaik

Ditanya Soal Kandidat Cagub DKI, Heru Budi: Kandidatnya Bagus, Mudah-mudahan Pilihan Rakyat yang Terbaik

Megapolitan
Absen Perayaan HUT Jakarta di PRJ Saat Ada Anies Baswedan, Heru Budi: Saya Rapat sampai Malam

Absen Perayaan HUT Jakarta di PRJ Saat Ada Anies Baswedan, Heru Budi: Saya Rapat sampai Malam

Megapolitan
Hari Ini HUT Jakarta, Masuk Monas Gratis hingga ke Museum dan Cawan

Hari Ini HUT Jakarta, Masuk Monas Gratis hingga ke Museum dan Cawan

Megapolitan
Heru Budi: Tahun Ini Ultah Terakhir Jakarta dengan Status Ibu Kota

Heru Budi: Tahun Ini Ultah Terakhir Jakarta dengan Status Ibu Kota

Megapolitan
Kaesang Sebut Dirinya dan Anies Berbeda, Anies: Saya Hormati Pandangan Beliau

Kaesang Sebut Dirinya dan Anies Berbeda, Anies: Saya Hormati Pandangan Beliau

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke