JAKARTA, KOMPAS.com - Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mempertimbangkan pengalihan dana modal pembangunan intermediate treatment facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara untuk proyek lain.
Pertimbangan itu mulai dipikirkan seiring dengan dihentikannya proyek ITF atau pengolahan sampah menjadi energi listrik.
"Kan masih ada kebutuhan yang lain," ujar Heru Budi dalam keterangannya, dikutip Rabu (28/6/2023).
Menurut Heru, Penyertaan Modal Daerah (PMD) yang sudah telanjur dialokasikan itu bisa dialokasikan untuk kebutuhan program jaminan sosial.
Selain itu, bisa juga dimanfaatkan untuk pengembangan transportasi massal di Ibu Kota, misalnya MRT dan LRT Jakarta.
"Kebutuhan jaminan sosial, kebutuhan membangun MRT, kebutuhan membangun infrastruktur LRT, terus membayar cicilan MRT yang sudah jatuh tempo," ungkap Heru.
Heru sebelumnya menjelaskan, proyek pengolahan sampah menjadi tenaga listrik itu tidak dilanjutkan karena nilai investasi dan biaya operasionalnya terlalu besar.
“Ya investasi bisa lebih dari Rp 5 triliun. Pemda DKI bukan tidak mau, bagus-bagus semua konsep-konsep itu," kata Heru.
"ITF atau RDF bagus-bagus, tapi sekali lagi Pemda DKI tidak mampu membayar tipping fee,” sambung dia.
Adapun groundbreaking proyek ITF Sunter ini dilakukan oleh Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI pada 2018 lalu. Namun, proses pembangunan proyek itu selalu tertunda karena sejumlah alasan.
Terkini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memilih fokus mengembangkan refused derived fuel (RDF) plant yang salah satunya sudah beroperasi di TPST Bantargebang.
RDF merupakan bahan bakar alternatif hasil pemilahan sampah padat perkotaan yang mudah dan tidak mudah terbakar.
Pada 2024, Heru menyebut bahwa pihaknya berencana membangun dua RDF plant di Rorotan, Jakarta Utara dan Pegadungan, Jakarta Barat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/28/09401471/dana-proyek-itf-bakal-dialihkan-ke-program-jaminan-sosial-hingga