Salin Artikel

Ketika Emak-emak Sebut Kriminalitas dan Banjir Masih Jadi PR DKI Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai masalah masih ditemukan di DKI Jakarta. Bukan cuma  kemacetan lalu lintas, persoalan banjir dan tingkat kriminalitas dinilai masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus segera dituntaskan.

Memasuki usianya yang ke-496, DKI Jakarta disebut masih belum bisa mengentaskan sejumlah masalah itu.

Kondisi ini dikeluhkan oleh para perempuan di Jakarta, khususnya ibu-ibu rumah tangga atau emak-emak.

"Untuk Ibu Kota Negara tingkat kriminalitasnya masih sangat tinggi," ujar salah satu ibu rumah tangga, Siti Mahmudah (30), saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (3/7/2023).

Siti merupakan seorang pekerja, suatu kali dia pernah mengalami kejadian tak menyenangkan di angkutan umum saat akan bekerja.

"Pernah naik angkutan umum, hampir dicopet tapi alhamdulillah tidak berhasil, karena sudah lebih tahu gerak-gerik pencopetnya," kata Siti.

Selain kriminalitas, kemacetan juga masih menjadi masalah tanpa ujung yang belum terselesaikan di DKI Jakarta, khususnya pada pagi dan sore hari.

Siti berharap sejumlah permasalahan yang terjadi di DKI Jakarta agar menjadi prioritas untuk segera diselesaikan.

"Persoalan yang harus menjadi prioritas harus diatasi itu soal kriminalitas, lalu kemacetan walaupun sudah jauh lebih baik karena sekarang pilihan transportasi umum sudah lebih banyak, namun di beberapa daerah masih belum ada solusi," kata Siti.

"Semoga ke depannya bisa merata untuk transportasi umumnya sehingga mengurai kemacetan," sambungnya.

Sementara Wita Ayu (28), seorang ibu rumah tangga lainnya mengatakan, banjir juga masih menjadi masalah yang belum selesai.

"Persoalan paling sering dirasakan hidup di Jakarta itu macet dan banjir ya," kata Wita.

Wita Ayu merupakan warga Blok C Kampung Baru, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Wilayah tersebut kerap dilanggan banjir.

Ia memiliki pengalaman yang membuatnya trauma sampai dengan saat ini. Hal itu terjadi saat banjir dahsyat yang melanda tempat tinggalnya beberapa waktu lalu.

"Saat itu saya mau tenggelam. Memang rumah saya itu tidak jauh dari Kali Pesanggrahan. Itu terjadi saat banjir yang parah banget itu," ucap Wita.

Dengan demikian, Wita berharap agar Pemprov DKI Jakarta dapat menyelesaikan masalah yang terjadi di Ibu Kota. Salah satunya soal banjir.

"Harapan untuk Jakarta di masa mendatang agar menjadi kota yang aman, nyaman, tidak macet, tidak banjir dan tidak berpolusi udara," kata Wita.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/04/10185881/ketika-emak-emak-sebut-kriminalitas-dan-banjir-masih-jadi-pr-dki-jakarta

Terkini Lainnya

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke