Salin Artikel

Komplotan Penipu Sumbangan Fiktif Beraksi di Klender, Salah Satu Pelaku Pura-pura Jadi Karyawan

Maling berinisial R (32) diketahui melancarkan aksinya dengan modus sumbangan fiktif yang mengatasnamakan pengurus RT.

Korban berinisial E (29) mengatakan, pelaku terdiri dari dua orang. Salah satunya gagal diidentifikasi karena berhasil kabur.

"Pelaku yang satu lagi bilang enggak ikut-ikutan. Pas R saya samperin karena saya curiga R ambil HP saya," ucap E di lokasi kejadian, Kamis.

"Dia, pelaku satu lagi, bilang sudah ditelepon temannya yang ada di depan. Habis itu dia jalan kaki ke jalan raya," sambung dia.

E mengatakan, ia baru mengetahui bahwa orang tersebut berkomplot dengan R setelah melakukan interogasi lebih lanjut.

Sebagai informasi, penipuan bermula ketika R dan rekannya tiba di pangkalan elpiji tempat E bekerja untuk meminta sumbangan fiktif.

"Dua orang datang jalan kaki. Yang satu ngobrol sama saya, minta uang sumbangan. Ngakunya dari pengurus RT," kata E di lokasi kejadian, Kamis.

Pada saat itu, salah satu pelaku memberikan selembar kertas bertuliskan sumbangan mengatasnamakan RT 007.

Dalam kertas itu, tercantum pula nominal yang harus disumbangkan orang-orang, yakni Rp 100.000.

Namun, E hanya memberikan Rp 40.000. Pelaku yang meminta sumbangan menolaknya.

Pelaku menekankan bahwa sumbangan yang harus diberikan adalah Rp 100.000.

"Pas itu, saya enggak sadar, yang satunya, si R, tiba-tiba hilang pas saya lagi ngobrol sama pelaku satunya di sini (pintu gerbang pangkalan elpiji)," ungkap E.

"Dia diam saja berdiri di depan pintu kantor. Dipanggil-panggil sama temannya, dia enggak nengok sampai panggilan ketiga," imbuh E.

Selanjutnya, R menengok dan berjalan ke arah E. R kemudian beranjak pergi bersama rekannya.

Akan tetapi, E tidak menemukan ponselnya yang semula diletakkan di lantai saat kembali ke tempat kerjanya.

E lalu menghampiri R dan rekannya. Dia menanyakan keberadaan ponselnya kepada R.

"Pas saya samperin, HP saya sudah ada di antara bebatuan. Dia naruh di situ sebelumnya, enggak ngaku kalau dia yang ambil," kata E.

Sementara itu, pelaku lainnya mengatakan bahwa ia tidak ikut-ikutan dan berjalan kaki ke jalan raya.

Pada saat itu, E tidak menyadari bahwa orang yang sebelumnya berbicara dengannya adalah komplotan R.

Ia hanya fokus untuk membawa R ke dalam kantor untuk ditanya lebih lanjut.

Akhirnya, R mengaku bahwa ia mencuri ponsel E dan orang yang mengobrol dengan E adalah rekannya.

Sementara itu, Ketua RT 007 Doshi mengatakan, ada banyak karyawan di kawasan perusahaan kecil itu yang melihat rekan R.

"Di kawasan sini ada tiga perusahaan, jadi ada beberapa orang yang lihat rekan R, tapi pada enggak tahu itu maling HP," ungkap dia di lokasi kejadian, Kamis.

Namun, orang-orang yang melihat rekan R mengira bahwa ia adalah sesama karyawan.

"Mungkin dia kabur pakai trik pura-pura jalan santai. Mungkin biar kelihatan kayak pekerja di sini," ucap Doshi.

Saat ini, R sudah dibawa ke Mapolsek Duren Sawit untuk diinterogasi lebih lanjut. Sementara itu, ponsel E kembali ke tangannya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/07/09253091/komplotan-penipu-sumbangan-fiktif-beraksi-di-klender-salah-satu-pelaku

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke