Salin Artikel

Meresahkan, Ini Sederet Penutupan Akses Keluar-Masuk Rumah Warga: Ada yang Sampai Harus Lewat Got

JAKARTA, KOMPAS.com - Penutupan akses keluar-masuk rumah warga kembali terjadi. Kondisi ini menuai perhatian lantaran menyulitkan aktivitas masyarakat di dalamnya.

Penutupan akses keluar-masuk kali ini terjadi pada rumah sepasang lansia Ngadenin (63) dan istrinya, Nur (56), di Pondok Gede, Kota Bekasi.

Rumah mereka sudah ditutup dengan tembok setinggi 15 meter itu selama tiga tahun lamanya oleh pihak hotel. Kondisi serupa nyatanya juga terjadi di beberapa wilayah lainnya.

Berikut sederet penutupan akses ke rumah warga yang dirangkum Kompas.com:

Seorang lansia bernama Ngadenin (63) harus bersusah payah untuk bisa pulang ke rumahnya yang terletak di Jalan Raya Jatiwaringin, RT 003 RW 004, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Pasalnya, akses rumah Ngadenin ditutup tembok hotel setinggi 15 meter lebih sejak tiga tahun lalu sehingga tidak mudah baginya untuk pulang ke rumah.

Satu-satunya akses jalan menuju rumah adalah dengan melewati got atau selokan selebar dua meter. Ia juga harus melewati jendela rumah tetangga, lalu keluar pintu dan menuju rumahnya.

Untuk bisa mencapai ke rumahnya, Ngadenin harus mengenakan sepatu boots agar terhindar dari risiko kaki terluka. Kedua tangan Ngadenin juga harus berpegangan tembok yang menjulang tinggi di kiri dan kanan.

Akses keluar-masuk penghuni 10 rumah di Perumahan Green Village, Kelurahan Perwira, Kota Bekasi, ditutup tembok sejak 20 Juni 2023.

Tembok itu hanya menyisakan celah lebih kurang 20-40 sentimeter. Meski penghuni masih bisa mengakses rumah mereka dengan berjalan kaki, akses kendaraan sepenuhnya tertutup.

Bahkan, rumah salah satu peghuni perumahan ada yang sampai terbelah tembok.

Penutupan akses itu diduga akibat ada pihak pengembang yang memindahkan patok lahan milik Liam Sian Tjie, namun izin pembangunan tetap terbit.

Liam Sian Tjie yang lahannya diserobot belakangan menggugat ke pengadilan dan memenangkan perkara itu. Ia lantas membangun tembok di lahannya yang menutup akses ke rumah warga.

Sosok Rudi Samin kembali menuai polemik. Setelah berseteru soal temuan penimbunan beras bantuan paket sembako bantuan presiden di lapangan KSU Kota Depok, ia menutup akses jalan warga di Depok.

Akses warga Jalan Kedaung Tirta, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, terhambat karena jalannya ditutup dengan tembok pada Kamis (1/9/2022).

Akses jalan itu sempat ramai diiperbincangkan karena Rudi Samin mengeklaim jalan itu milik dirinya. Sementara, warga setempat menyebut akses itu merupakan jalan desa.

Tembok itu dibangun dengan material berbahan beton dengan panjang sekitar 3 meter dan tinggi 2 meter. Penutupan jalan itu juga membuat para pelajar yang bersekolah di sekitar lokasi terganggu.

Rumah keluarga Anisa (40) yang berada di RT 011 RW 010 Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, ditutup tetangganya pada Jumat (29/7/2022).

Hanya ada sekitar 20-30 sentimeter celah kosong antara tembok dan tiang rumah Anisa. Celah itu sulit digunakan untuk akses keluar-masuk dari rumah Anisa ke jalan umum.

Tetangga yang tutup akses masuk bernama Widya mengaku mendirikan tembok itu karena kesal akan perilaku keluarga Anisa. Kekesalan itu terakumulasi sejak 2019.

Seiring berjalannya waktu, muncul friksi antara keluarga Widya dan Anisa. Widya mengaku sering mendapatkan perkataan kotor dari keluarga Anisa.

Friksi berkembang hingga Widya memutuskan mendirikan tembok di depan rumah Anisa. Tembok itu, lanjut Widya, masih berada di atas tanahnya.

Kurangnya rasa guyub

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga menilai, konflik penutupan akses jalan itu bisa terjadi karena semakin berkurangnya rasa guyub atau keharmonisan dan toleransi antartetangga.

"Pengurus RT/RW perlu segera turun tangan menjembatani dan memfasilitasi (masalah ini)," ucap Nirwono kepada Kompas.com, Senin (10/7/2023).

Menurut Nirwono, pemerintah kota yang diwakili lurah atau camat seharusnya dapat memfasilitasi pertemuan antarwarga yang bersengketa tersebut.

"Misalnya, membantu memberi dukungan fasilitas jika dibutuhkan, contohnya pembangunan akses jalan, menyelesaikan sengketa lahan antartetangga, dan lainnya," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/10/19342791/meresahkan-ini-sederet-penutupan-akses-keluar-masuk-rumah-warga-ada-yang

Terkini Lainnya

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke