Salin Artikel

Kemeriahan MPLS di SDN Krukut 01/03, Anak-anak Didorong Berani Tampil...

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah peserta didik duduk manis mendengarkan perkenalan guru di SDN Krukut 01/03, Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (12/7/2023).

Berlangsung sejak 06.30 WIB, acara pengenalan sekolah di hari pertama ini berlangsung ramai dan meriah. Para peserta didik antusias menjawab pertanyaan guru.

"Ada apa saja sih di sekolah?" tanya salah satu guru.

Anak-anak langsung bersahutan, berebut untuk menjawab.

"Ada guru baru!" seru salah satu anak.

"Ada bel!" celetuk anak lain.

Acara perkenalan dilaksanakan di lapangan sekolah. Pihak sekolah menggelar sebuah kain terpal berukuran besar untuk menjadi alas duduk peserta didik dan orangtua yang mendampingi.

Anak maju untuk perkenalan

Satu per satu siswa baru diminta maju untuk memperkenalkan diri di SDN Krukut 01/03, Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (12/7/2023).

Pantauan Kompas.com, sejumlah siswa baru tampak gugup menyebutkan nama mereka di depan teman-teman dan orangtua. Kendati demikian, guru yang mendampingi membantu anak memegang mikrofon agar suaranya dapat terdengar jelas.

Kepala Sekolah SDN Krukut Sri Surhatuti mengatakan, sesi memperkenalkan diri dilakukan untuk mendorong anak lebih berani berkomunikasi.

Hal itu termasuk ke dalam salah satu nilai-nilai yang ingin ditonjolkan pada diri siswa SDN Krukut.

“Kami mau anak-anak berkarakter. Sopan santunnya, ketemu orang sapa, salam, senyum, berani, dan mandiri. Sesuai enam fondasi ber-Pancasila,” kata Sri sambil tersenyum kepada Kompas.com di lapangan SDN Krukut.

Tak harus pakai seragam

Saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) ini, baju yang digunakan peserta didik berbeda-beda. Ada yang menggunakan seragam merah putih, baju pramuka, baju bebas, bahkan seragam polisi.

Hal itu berdasarkan Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) nomor e-0035/SE/2023 tentang MPLS tahun ajaran 2023/2024.

“Sementara dua minggu ini MPLS. Jadi, anak-anak tidak diharuskan memakai seragam yang ada di sekolah kita. Harusnya kalau memang menurut aturan, seluruh sekolah seperti itu,” ujar Sri.

Itulah sebabnya, para siswa SDN Krukut diizinkan memakai seragam apa pun. Selama masih sopan dan tidak menggunakan celana jins.

Apabila hingga dua minggu siswa ada yang belum bisa memakai seragam, kata Sri, sekolah akan tetap memberikan keringanan.

“Kami tetap kasih tenggang waktu, enggak apa-apa. Ekonomi orang kan berbeda-beda. Pakai seragam yang mereka punya (dulu). Kasih pengertian buat orang tua,” lanjut dia.

Sri berharap, tahun ajaran ini SDN Krukut dapat membimbing anak agar berprestasi sesuai visi misi sekolah.

“Bentuk anak biar berkarakter dan berprestasi,” tutup dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/13/08324181/kemeriahan-mpls-di-sdn-krukut-01-03-anak-anak-didorong-berani-tampil

Terkini Lainnya

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke