Namun, nyatanya, Anas memberikan pidato politik dalam acara tersebut.
"Sudah ada kesepakatan bahwa tidak ada acara politik dalam kegiatan tersebut," ungkap anggota Komisi B DPRD DKI Gilbert Simanjuntak melalui pesan singkat, Minggu (16/7/2023).
Menurut Gilbert, panitia penyelenggara mengaku hanya ingin temu kangen dengan mantan politikus Partai Demokrat tersebut di Monas.
Panitia penyelenggara juga berdalih menggelar pertemuan untuk merayakan ulang tahun mantan terpidana kasus korupsi Hambalang itu.
"Permohonan izin dari panitia adalah untuk temu kangen sekalian ultah Pak Anas," tutur Gilbert.
Melalui pesan singkat, Gilbert mengirimkan foto berisi surat permohonan izin keramaian.
Surat ini dibuat oleh organisasi Teman Anas Urbaningrum yang ditujukan kepada Polres Metro Jakarta Pusat.
Dalam surat itu tertulis empat janji Teman Anas Urbaningrum. Salah satunya, tak ada unsur politik dan tidak mengatasnamakan partai politik mana pun dalam acara tersebut.
Selain surat permohonan izin keramaian, Gilbert juga mengirimkan dokumen berisi surat bermeterai yang ditandatangani panitia.
Dalam dokumen itu tertulis bahwa kegiatan yang digelar Teman Anas Urbaningrum tidak mengandung unsur politik.
Sebagai informasi, berdasarkan ketentuan Peraturan Gubernur Nomor 186 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Kawasan Monas, Monas hanya dapat digunakan untuk:
Dalam pergub tersebut tidak ada keterangan bahwa Monas dapat digunakan untuk acara politik.
Sementara itu, dalam acara di Monas kemarin, Anas menyampaikan pidato politik. Dia menyinggung soal keadilan. Menurut dia, keadilan merupakan mahkota dari hukum.
"Kita semua dituntut untuk setia menjadi patriot-patriot Indonesia, patriot-patriot bangsa, patriot-patriot masa depan nusantara yang lebih baik, dan itu mahkotanya adalah keadilan," ujar Anas.
Anas pun memberikan pesan bahwa setiap usaha untuk menegakkan hukum tidak boleh melupakan nilai dasar keadilan.
Utamanya untuk Indonesia, keadilan menjadi sangat penting untuk mencapai kemakmuran masyarakat.
"Karena mahkota hukum adalah keadilan, maka mahkota Indonesia hari ini ke depan dan sampai kapan pun tidak boleh lepas dari nilai keadilan," jelas Anas.
"Karena kalau mahkota Indonesia yang sedang kita bangun bersama dibangun oleh pemerintah, dibangun oleh seluruh potensi bangsa ini kemudian abai terhadap keadilan, maka sesungguhnya kita tidak sedang membangun Indonesia," tambah dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/16/20471611/anas-urbaningrum-pidato-politik-di-monas-padahal-panitia-janji-tak-bahas