Adapun pawai dimulai pukul 19.50 WIB, meski warga telah bersiap-siap di depan Masjid Assalafiyah Pangeran Jayakarta sejak pukul 19.00 WIB.
Pantauan kompas.com di lokasi, sebagian para peserta pawai obor menggunakan baju Muslim. Peserta laki-laki menggunakan baju koko dan peci, sementara perempuan menggunakan hijab.
Mereka sudah berbaris sambil membawa umbul-umbul warna-warni. Beberapa membawa batang bambu siap bakar sebagai obor.
Ada pula peserta pawai obor yang membawa bendera karang taruna masing-masing RT dan bendera merah putih.
Seruan "Allahu Akbar!" bergema sepanjang pawai berlangsung.
Ketua Masjid Assalafiyah Pangeran Jayakarta, Raden Haji Manaf Triyadi, mengatakan, mereka merupakan perwakilan dari setiap RT di RW 03.
"Jumlah peserta pada malam ini terbentuk dari per RT. Total ada 11 RT. Setiap RT memberikan pesertanya untuk ikut pawai obor menyambut Tahun Baru Islam," kata dia di Jalan Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa.
Raden melanjutkan, antusiasme warganya sangat tinggi dalam menghadirkan kembali pawai obor yang sering dilakukan setiap tahun.
Bahkan, pawai obor dilaksanakan atas permintaan warga melalui rapat RT dan RW setempat.
"Alhamdulillah dapat dukungan dari pak Kapolsek yang diwakili Wakapolsek, beliau sambut baik dan dukung sepenuhnya (pawai obor)," terang Raden.
Melalui dukungan itu, pihaknya diizinkan untuk menutup Jalan Jatinegara Kaum guna memastikan pawai berlangsung dengan lancar.
Penutupan jalan juga dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya peserta anak-anak terserempet kendaraan yang melintas.
"Rute perjalanan hanya wilayah kami saja. Jalan Jatinegara Kaum sampai alun-alun Layur, dan kembali lagi ke masjid sebagai titik mulai dan akhir (pawai obor)," Raden berujar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/18/22275661/ribuan-warga-ramaikan-pawai-obor-tahun-baru-islam-di-pulogadung-jaktim