Salin Artikel

Fakta Rubicon Oranye Serempet Ayla di Tol: Pelaku Diduga Perwira Polisi, Korban Ditolak Saat Lapor Polsek Cilandak

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok dibalik kemudi mobil Jeep Wrangler Rubicon berwarna oranye yang menyerempet Daihatsu Ayla di exit Tol Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, diduga anggota polisi.

Hal itu diungkapkan DT (44), sopir Ayla sekaligus korban penyerempetan sopir Rubicon.

"(Pelaku) mirip dengan seorang perwira menengah polisi," ujar dia saat dihubungi, Minggu (23/7/2023).

DT mengaku mulanya ia tak menyadari bahwa pelaku merupakan anggota Polri.

Ia baru mengetahui sopir Rubicon adalah anggota polisi setelah video penyerempetan yang menimpanya viral di dunia maya.

"Setelah saya ingat-ingat, ciri-ciri pelaku mirip dengan perkataan netizen di Instagram," ungkap dia.

Sudah kroscek

Walau tak sempat mengambil gambar wajah pelaku, sosok sopir Rubicon masih terawat dalam ingatan DT.

Ketika netizen menyodorkan sebuah nama perwira menengah kepadanya, baik di kolom komentar maupun pesan langsung, ia langsung menyadari bahwa perwira menengah polisi itu adalah sosok dibalik kemudi Rubicon.

Sebab, ia langsung memastikannya dengan mencari nama tersebut.

Kemudian, keluarlah sosok anggota polisi itu di laman pencarian Google.

"Dia itu perwira menengah polisi yang banyak beritanya di media," tegas dia.

Pelaku minta maaf

Walau sudah mengetahui sosok pelaku, DT enggan melanjutkan masalah ini ke jalur hukum.

Ia mengaku saat ini sudah legawa dan tak ingin menghabiskan waktunya untuk mengurus kasus penyerempetan.

Selain itu, faktor lain yang membuat DT mengurungkan niatnya membawa kasus ini lebih jauh karena pelaku sudah meminta maaf secara langsung.

"Pelaku sudah mengirim pesan via Instagram saya. Dia minta maaf dan saya maafkan. Jadi saya anggap semua sudah selesai sampai di sini," beber dia.

Sempat berniat melaporkan

Kendati demikian, DT sejatinya sempat berupaya untuk melaporkan kasus penyerempetan yang dideritanya.

Ia berniat melaporkan sopir Rubicon sesaat setelah sang pengemudi kabur begitu saja usai menyerempetnya pada Senin (18/7/2023).

"Setelah menyerempet, saya mencoba menghentikan dia di lampu merah (perempatan Ampera). Meski sempat memaksa terus melaju, dia akhirnya berhenti dan turun dari mobil," kata DT.

Setelah turun dan bertemu secara empat mata di pinggir Jalan TB Simatupang, DT mulanya meminta penjelasan kepada sopir Rubicon soal aksinya yang ugal-ugalan.

Namun, sopir Rubicon menganggap insiden itu salah DT. Sang pengemudi menganggap DT menghalangi lajunya dengan berjalan di pinggir.

Melihat tidak kooperatifnya sopir Rubicon, DT lantas menanyakan kepada satpam setempat soal lokasi kantor polisi terdekat.

Satpam itu kemudian menyarankan DT untuk pergi ke Polsek Cilandak.

"Saya lalu bilang ke pelaku, 'Ayo selesaikan semua di Polsek Cilandak'. Saya kemudian mengambil HP di mobil dengan maksud merekam barang bukti," ungkap DT.

Namun, sesaat setelah mengambil HP, sopir Rubicon langsung ngacir tanpa basa-basi.

"Saya ambil HP untuk rekam mobil dan pelat nomor Rubicon. Tapi dia langsung masuk ke mobil dan tiba-tiba melaju kencang," ujar dia.

Ditolak oleh Polsek Cilandak

Meski pelaku kabur, DT yang ditemani sang istri pada akhirnya tetap pergi ke Polsek Cilandak.

Ia bermaksud untuk membuat laporan polisi karena kesal dengan perbuatan sopir Rubicon.

Namun sesampainya di Mapolsek Cilandak, petugas setempat memberitahu bahwa peristiwa kecelakaan lalu lintas tidak bisa dilaporkan ke sana.

Petugas kepolisian lalu mengarahkan DT untuk membuat laporan di Polres Metro Jakarta Selatan.

"Saat saya melapor di Polsek Cilandak, petugas mengatakan bahwa di situ tidak ada atau tidak menangani laka lantas. Jadi saya disuruh ke polres yang ada di Blok A. Karena saya dan istri sedang banyak kerjaan di kantor, istri saya minta supaya tak usah lapor dan berangkat kerja saja," tutup dia.

Kompas.com masih berupaya mengonfirmasi ke Polsek Cilandak terkait pengakuan korban ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/24/09392931/fakta-rubicon-oranye-serempet-ayla-di-tol-pelaku-diduga-perwira-polisi

Terkini Lainnya

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke