JAKARTA, KOMPAS.com - Inspektorat DKI mulai membahas sanksi yang bakal dijatuhkan kepada Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Pusat, Mustajab.
Sanksi tersebut berkait dengan dugaan penyalahgunaan wewenang Mustajab, yang memerintahkan petugas SDA Jakpus yang dikenal sebagai Pasukan Biru membersihkan selokan perumahan di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
"Kita tunggu lah satu dua minggu. Saya koordinasi internal dulu sebentar. Ada proses penghukuman disiplin kan," ujar Kepala Inspektorat DKI Jakarta, Syaefullah Hidayat di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (25/7/2023).
Syaefullah menegaskan, proses pemeriksaan Mustajab dan pihak-pihak yang terlibat telah selesai dilakukan.
Namun, dia belum dapat mengungkapkan hasil pemeriksaan dan temuan-temuan yang didapatkan.
"Belum proses (sanksi), tapi proses pemeriksaannya sudah selesai," kata Syaefullah.
Untuk diketahui, petugas Penyelenggara Jasa Layanan Perorangan (PJLP) Sudin SDA Jakarta Pusat dikerahkan untuk membersihkan selokan di perumahan wilayah Jatisampurna, Bekasi.
Belakangan diketahui, mereka diminta untuk bertugas di wilayah kediaman pribadi Mustajab.
Tindakan itu akhirnya disoroti oleh pejabat teras Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebab, pengerahan "Pasukan Biru" untuk membersihkan selokan di lingkungan rumah Mustajab dianggap tidak pantas.
"Di kontrak itu kan ada wilayah kerja dia (Petugas PJLP), ada jam kerjanya. Sekarang dia ada di sana, itu kan kurang patutlah," ujar Yusmada Faizal ketika menjabat Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/7/2023).
Yusmada mengatakan, penelusuran dugaan penyalahgunaan wewenang itu dilakukan dengan memanggil dan meminta keterangan Mustajab.
Dinas SDA juga akan menggali keterangan dari petugas PJLP Sudin SDA Jakarta Pusat yang pernah ditugaskan ke Bekasi.
Hal ini untuk mengetahui secara pasti alasan para petugas bekerja di luar area kerja mereka.
Dalam wawancara terpisah, Mustajab mengakui bahwa dirinya yang meminta para petugas PJLP Suku Dinas SDA Jakarta Pusat ke kediamannya di Perumahan Radiance Villa, Bekasi.
Bersamaan dengan itu, dia meminta maaf dan mengaku salah karena mengerahkan sejumlah pasukan biru untuk membersihkan selokan di luar area tugas di Jakarta Pusat.
"Saya mohon maaf atas keteledoran ini. Sekali lagi saya selaku PNS mohon maaf untuk semuanya," ujar Mustajab saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta.
Mustajab juga mengaku teledor karena petugas yang dimintai bantuan membersihkan selokan di kompleksnya, masih mengenakan baju dinas Suku Dinas SDA Jakarta Pusat.
Meski begitu, Mustajab enggan berkomentar lebih jauh soal permasalahan yang menimpanya. Dia pasrah jika nantinya harus mendapat sanksi dari Heru Budi selaku pimpinannya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/25/15374051/inspektorat-dki-bahas-sanksi-kasudin-sda-jakpus-yang-boyong-pasukan-biru