Pasalnya, ia dituduh sebagai maling dan dipukuli sejumlah warga di Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa (25/7/2023).
Padahal Ridho merupakan korban pencurian, yang mana ponsel miliknya dijambret oleh dua orang maling yang menuduhnya sebagai pelaku pencurian.
Kronologi
Ketua RW 07, Eko Raharjo mengatakan, awalnya Ridho ingin membeli makan di sebuah warteg yang berada di Jalan Haji Jian Raya.
"Tetapi tiba-tiba dia disetop sama dua orang tak dikenal," ujar Eko kepada wartawan, Rabu (26/7/2023).
Setelah disetop, Ridho dituduh telah mencuri ponsel salah satu teman dari dua orang yang menghentikannya.
Korban sebenarnya sempat mengelak, tetapi Ridho yang dikenal polos akhirnya kalah argumen.
Sebab, pelaku memberikan argumen bahwa pencuri ponsel salah satu temannya memiliki warna baju serupa dengan yang dipakai Ridho.
"Korban lalu disuruh naik ke motor pelaku, mereka boncengan bertiga ke arah Jalan Haji Jian II B dan masuk ke salah satu gang," beber Eko.
"Di sana, pelaku minta Ridho untuk menunjukkan HP-nya. Pas ditunjukkan, tanpa basa-basi HP itu diambil dan dua pelaku kabur," sambung dia.
Malah dikira maling
Usai ponsel miliknya diambil oleh pelaku, Ridho langsung meminta pertolongan warga sekitar. Ia berteriak maling agar warga membantunya mengejar pelaku.
Namun, warga salah kaprah, mereka justru menuduh Ridho sebagai maling, kemudian menghajarnya sampai babak belur.
"Pas lihat di CCTV mereka kan boncengan bertiga, jadi pas Ridho ikut ngejar motor pelaku, dikira komplotannya, makanya langsung diinterogasi dan diamankan," ungkap Eko.
Ridho yang sudah babak belur kemudian diamankan ke kantor Kelurahan Cipete Utara.
Korban diamankan karena sejumlah warga masih belum terima bahwa Ridho sebenarnya adalah korban, bukan pelaku pencurian layaknya yang dituduhkan.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Cipete Utara Aipda Deni Anggoro mengatakan, Ridho sempat meminta warga untuk berhenti memukulinya.
Saat itu Ridho menegaskan bahwa dia bukan maling sebagaimana yang dituduhkan. Namun, warga mengabaikan pengakuan korban.
"Saat saya datang, dia (Ridho) sudah bilang ke warga kalau dia bukan pelaku pencurian. Dia bilang gini, 'Pak saya korban pak, HP saya juga diambil'," ujar Deni kepada wartawan di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu.
Namun, Deni menyebut amarah warga masih memuncak dan tetap berupaya untuk memukuli korban.
"Ada warga yang nyeletuk, 'Pak urusan sama kita belum selesai'. Saya sempat agak marah juga, 'Selesai apa, urusannya apa sama kamu, kalau memang tidak tahu menahu, enggak usah kamu ikut-ikutan'," beber Deni.
Melihat situasi yang tak kondusif, Deni kemudian berkoordinasi dengan sejumlah pihak berwenang.
Ia langsung membawa Ridho ke kantor Kelurahan Cipete Utara supaya tak terus diamuk warga.
"Akhirnya saya di situ koordinasi. Jadi saya inisiatif, saya bilang 'kita bawa motor saja ke kelurahan'," imbuh dia.
Usai dibawa ke kelurahan, Ridho diberikan pertolongan pertama dan diantar ke tempat kerjanya kembali.
(Penulis: Dzaky Nurcahyo | Editor: Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita).
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/26/21304771/apesnya-pria-di-cipete-utara-ponselnya-dicuri-tapi-malah-dituduh-mencuri