JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bali Towerindo Sentra disebut belum pernah sekalipun menemui Sultan Rif'at Alfatih atau pihak keluarganya secara langsung.
"Sampai saat ini, kami masih belum ada pertemuan apapun," kata ayah Sultan bernama Fatih, di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (4/8/2023).
PT Bali Towerindo Sentra merupakan perusahaan pemilik kabel fiber optik yang menjerat leher Sultan di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, 5 Januari 2023 lalu.
Fatih berpendapat, pertemuan antara pihaknya dengan perusahaan cukup perlu dilaksanakan demi mencapai solusi atas musibah yang menimpa anaknya.
"Masih saya harapkan satu pertemuan yang lebih kekeluargaan, yang lebih humanis. Sehingga masalah ini bisa diselesaikan dengan cara win-win solution, tanpa ada pihak merasa didzalimi atau mendzalimi," pungkas dia.
Untuk diketahui, saat ini Sultan sedang menjalani rawat inap di RS Polri Kramatjati berdasarkan arahan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapusdokkes dr. Asep Hendradiana.
Di sana, Sultan ditangani sekitar 45 orang dokter spesialis dan tenaga kesehatan lainnya yang merupakan kolaborasi dengan RS Cipto Mangunkusumo dan RS Fatmawati.
Terkait penanganan di RS Polri, para dokter fokus pada peningkatan berat badan Sultan.
Perbaikan gizi dilakukan lantaran berat badan Sultan saat ini hanya 46,5 kilogram, sementara tingginya adalah 182 sentimeter.
Dikutip dari situs resmi Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, berat badan ideal untuk laki-laki dengan tinggi 180-183 sentimeter adalah 68-77 kilogram.
Sementara untuk perawatan lainnya, baru akan dilakukan setelah kondisi Sultan secara umum dan berat badannya membaik.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/04/21275081/pt-bali-tower-belum-pernah-temui-keluarga-mahasiswa-korban-kabel-fiber