Salin Artikel

Bantah Kadisdik, Orangtua Murid SMPN 12 Tangerang Selatan Sebut Anaknya Belajar Lesehan Bukan Saat MPLS

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Orangtua murid dari SMP Negeri 12 Tangerang Selatan, Yanti membantah keterangan Kepala Dinas Pendidikan Deden Deni yang menyebut siswa sedang mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) pada momen belajar lesehan.

Yanti mengungkapkan, proses belajar lesehan itu memang dialami oleh anaknya dan hal itu bukan terjadi ketika MPLS.

"Iya sudah itu (masa belajar). Pertama kan, itu sudah terbentuk wali kelasnya, sudah dapat buku cetak, sudah belajar, sudah ada jadwalnya," kata Yanti kepada Kompas.com, Selasa (8/8/2023) petang.

Informasi itu bahkan disebutkan juga oleh anaknya yang belajar di lantai. Bahkan, kata Yanti, ada seorang siswa yang rela membawa meja lipat ke dalam kelas.

"Iya, sudah proses belajar. Itu sudah (mulai). Malah ada yang bawa meja lipat. Saya juga sempat kasih saran ke anak, bawa meja lipat, tapi katanya dia, malas bawanya," tutur Yanti.

Meski proses belajar mengajar sudah hampir satu bulan, namun ia masih memendam sedikit rasa penyesalan.

Terlebih, selain belajar di lantai, jumlah murid baru di sekolah itu pun sangat banyak.

"Sampai sekarang sih masih ada menyesal. Cuma ya gimana lagi, tapi sekarang kan sudah duduk, ya layaknya bocah sekolah gitu. Cuma, ya memang anaknya (siswa di kelas) masih banyak, 50 orang per kelasnya. Mau gimana lagi, sudah terlanjur," ungkap dia.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Tangerang Selatan, Deden Deni, sebelumnya menepis informasi tentang puluhan siswa dari SMP Negeri 12 Tangerang Selatan yang sempat belajar lesehan.

Deden mengungkapkan, murid-murid yang lesehan itu tidak dalam kegiatan belajar-mengajar, melainkan saat proses MPLS.

"Oh enggak, kalau lesehan itu pas lagi MPLS itu. Jadi, kemarin lesehan dalam masa pengenalan lingkungan sekolah," kata Deden saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/8/2023) kemarin.

Deden mengungkapkan, murid-murid itu memang sengaja dikumpulkan di ruang kelas, agar mereka bisa mengenal teman-temannya.

Hal itu dilakukan untuk menciptakan keakraban antar siswa yang baru bergabung.

"Kalau sekarang sih, enggak ya (tidak lagi lesehan)," ucap Deden lagi.

Adapun informasi yang disampaikan oleh Deden ini berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Humas SMP Negeri 12 Tangerang Selatan, yakni Imas Mahdalena.

Imas mengakui, siswa kelas 7 di sekolah tersebut memang sempat belajar lesehan.

"Duduk di bawah itu (lesehan), di dua minggu kemarin," kata Imas saat ditemui di tempatnya mengajar.

Meski demikian, proses belajar mengajar dengan cara lesehan itu sudah mereka tinggalkan. Sekolah akhirnya mengubah jam pelajaran menjadi dua sesi, yakni sesi pagi-siang dan siang-sore.

Hal tersebut dilakukan agar para murid bisa belajar dengan kondusif, meski kenyataannya masih belum layak karena masing-masing dari kelas 7, berisi hampir 50 orang siswa.

"Baru hari ini dimulai. Karena minggu-minggu kemarin itu, kami masih cari solusi, win-win solution-nya, bisa enggak masuk pagi semua, tapi ternyata enggak bisa, ya sudah (dibagi menjadi dua)," ucap Imas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/08/19325011/bantah-kadisdik-orangtua-murid-smpn-12-tangerang-selatan-sebut-anaknya

Terkini Lainnya

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke