Salin Artikel

Kemeriahan Tradisi Lomba Titian Bambu dan Perang Bantal di Kalimalang Setelah Enam Tahun Tak Digelar

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Kemerdekaan Indonesia ke 78 dirayakan dengan begitu meriah oleh warga Kampung Jagur di aliran Kalimalang, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis (17/8/2023).

Dari pantauan Kompas.com di lokasi sejak pukul 08.00 WIB, panitia sudah mempersiapkan segala keperluan lomba yang bakal diikuti belasan anak-anak.

Puncak perlombaan 17 Agustus di aliran Kalimalang itu yakni titian bambu dan "perang" bantal yang diikuti pemuda pemudi.

Fatah (38), ketua panitia lomba HUT ke-78 RI di Cipinang Melayu, menuturkan, sudah enam tahun lomba titian bambu dan perang bantal tidak diadakan karena pembangunan tol Becakayu dan pandemi Covid-19.

"Bisa jadi antara lima atau enam tahun ke belakang (ditiadakan), sehingga pada hari ini terlihat antusiasme warga cukup meningkat," kata Fatah saat diwawancarai Kompas.com di lokasi.

Lomba balap karung pakai helm

Dimulai dengan perlombaan makan kerupung, setelahnya warga mulai berkerumun karena lomba balap karung pakai helm ojol menjadi pusat perhatian.

Total ada tiga babak, satu kali babak terdiri dari lima orang peserta. Semua peserta harus mengenakan helm ojol.

Lintasan tiap pebalap karung dilengkapi garis start dan finish dengan panjang dan lebar yang sama.

Semua peserta harus berjongkok, lalu diikat karung dan menggunakan helm. Saat peluit panitia berbunyi, para peserta lantas melompat di dalam karungnya dari garis start sampai finish.

"Ayo, ayo, ayo," sorak ramai warga menyemangati peserta.

Seorang peserta yang ukuran karungnya terlalu kecil, oleng ke kiri dan kanan. Untungnya, ada helm yang melindungi kepala.

"Ayo, bisa, bisa," ujar seorang panitia menyemangati yang terjatuh.

Setelah mendapatkan pemenangnya, perlombaan dilanjutkan dengan mencari koin yang tersembunyi di dalam tepung.

Titian bambu

Perlombaan yang paling ditunggu-tunggu yakni titian bambu, sebelum dimulai, warga sudah memadati aliran Kalimalang.

Mereka berebut posisi terdepan agar bisa melihat perlombaan yang sudah lama tidak digelar itu.

Dalam lomba tersebut, para peserta harus berjalan di atas bambu sampai tiba di ujung. Akan tetapi, hal itu tidak semudah yang dibayangkan.

Pasalnya, bambu itu sangat licin karena telah dilumuri oli oleh panitia. Selama hampir 1,5 jam lomba berjalan, belum ada satu peserta pun yang bisa meraih hadiah yang digantung di ujung titian bambu.

Sampai pada akhirnya, bocah bernama Sandi berhasil menaklukannya. Dengan tubuhnya yang mungil, Sandi berjalan perlahan sampai ke ujung.

Penonton yang semula duduk, langsung berdiri memberikan standing applause saat detik-detik Sandi mencapai puncak.

"Yeaaaay!" ujar para penonton kompak sambil mengangkat kedua tangan.

Perang bantal

Tak kalah dengan titian bambu, warga juga antusias menyaksikan lomba perang bantal di aliran Kalimalang.

Dalam lomba perang bantal, dua peserta duduk di atas bambu. Mereka akan saling memukul sampai satu di antaranya terjatuh.

Namun, jangankan memukul, menjaga keseimbangan tubuh saja sulit. Pasalnya, bambu itu dilumuri oli. Alhasil, belum sempat memukul lawannya, peserta sudah terjatuh.

Hal ini setidaknya terjadi saat bocah bernama Yaya dan Andi dipanggil panitia untuk naik ke atas bambu.

Lucunya, Andi yang baru duduk di atas bambu, tiba-tiba terjatuh. Sontak hal itu memicu gelak tawa penonton yang memadati area pinggiran Kalimalang.

"Yah, yah, baru mulai sudah jatuh saja," kata seorang ibu yang menonton.

Tak mau pantang penyerah, Andi yang diberi kesempatan kedua, bangkit kembali dan naik ke atas bambu. Namun, lagi-lagi dia gagal karena terkena pukulan Yaya.

Jadi tontonan warga dan pengendara

Setidaknya sejak pukul 13.00 WIB, warga sudah memadati sekitaran aliran Kalimalang. Membludaknya penonton membuat panitia memberikan imbauan.

"Anak-anak jangan terlalu melihat ke pinggir, nanti jatuh, enggak bisa berenang," ujar panitia menggunakan microphone.

Terlihat di ujung jembatan Kalimalang, pengendara motor berhenti di tepian untuk melihat perlombaan. Mereka tidak mengalihkan pandangan.

Pukul 17.00 WIB, acara perlombaan 17 Agustus Kampung Jagur telah selesai. Panitia mengucapkan terima kasih atas antusiasme peserta, warga, dan penonton.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/18/08592521/kemeriahan-tradisi-lomba-titian-bambu-dan-perang-bantal-di-kalimalang

Terkini Lainnya

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke