Salin Artikel

Wacana "4 in 1" untuk Atasi Polusi Udara, Fraksi PDI-P: Bisa Muncul Joki-joki

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai wacana 4 in 1 penggunaan mobil tidak akan efektif untuk meminimalisasi polusi udara di Jabodetabek.

Sebab, menurut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pernah menerapkan kebijakan satu mobil wajib diisi 3 orang alias 3 in 1.

Namun, kualitas udara di DKI Jakarta tetap buruk.

"Enggak ya, itu enggak efektif. 3 in 1 sudah berjalan. Faktanya, kan enggak berdampak yang positif," tegas Gembong melalui sambungan telepon, Jumat (18/8/2023).

Ia menyebutkan, wacana 4 in 1 bisa jadi justru menimbulkan masalah lain, yakni kemunculan joki-joki.

Adapun joki tersebut muncul saat Pemprov DKI menerapkan kebijakan 3 in 1.

Joki ini biasa ngetem sebelum di ruas jalan yang menerapkan 3 in 1.

Pengguna mobil lantas menyewa jasa joki tersebut agar tidak ditindak oleh kepolisian.

"Nah, bisa juga itu (muncul joki-joki 4 in 1)," kata Gembong.

Ia justru menantang Pemprov DKI agar menerapkan kebijakan pembatasan usia kendaraan mobil atau motor.

Sebab, mobil atau motor berusia tua mengeluarkan emisi lebih banyak daripada mobil atau motor berusia muda.

Gembong menilai pembatasan usia kendaraan bermotor tak hanya menjadi solusi untuk meminimalisasi polusi udara di Jakarta.

Akan tetapi, pembatasan usia kendaraan bermotor juga menjadi solusi untuk kemacetan di Ibu Kota.

"Ini kan kebijakan yang tidak populer, tapi ketika itu diambil, dampaknya akan lebih dahsyat untuk mengendalikan kemacetan Jakarta," ucapnya.

"Ruas jalan dengan kendaraan kan sudah enggak seimbang. Kalau ini enggak ditata, ya enggak akan ada solusi," lanjut Gembong.

Untuk diketahui, rencana penerapan 4 in 1 penggunaan mobil ini disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sebagai langkah meminilasir polusi Jabodetabek.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono lantas mengaku akan membahas soal rencana penerapan 4 in 1 untuk mengurangi penggunaan di wilayah aglomerasi Jabodetabek.

"Iya, (usulan 4 in 1) nanti dibahas, sekitar dua minggu lagi (pembahasan digelar)," tutur Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Dalam kesempatan itu, ia mengaku masih belum mengetahui apakah 4 in 1 bakal efektif mengurangi polusi Jabodetabek, terkhusus DKI Jakarta.

"Masih dibahas, saya belum bisa (memberikan keterangan) detail seperti itu," ungkap Heru.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/18/10581461/wacana-4-in-1-untuk-atasi-polusi-udara-fraksi-pdi-p-bisa-muncul-joki-joki

Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke