Salin Artikel

Saat Warga Berbondong-bondong Datang ke Kalimalang untuk Lihat Lomba Panjat Pinang...

Sebab, lomba yang diselenggarakan di wilayah RW 04 Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, ini diselenggarakan tepat di atas aliran kali.

Batang pinang pun sengaja dibuat miring sekitar 30 derajat di atas kali, mengikuti tradisi yang sudah ada sejak dahulu kala.

Tak hanya warga setempat, warga dari wilayah lain pun berbondong-bondong datang ke Kalimalang untuk menyaksikan panjat pinang.

Salah satunya Ajay (30), warga Kota Bekasi yang bermukim di Pondok Gede.

"Datang ke sini buat nonton saja keseruan panjat punang. Tahu karena ada info dari teman-teman dan kami memang setiap tahun sering nonton," kata dia di lokasi, Minggu (20/8/2023).

Ajay mengaku selalu menonton panjat pinang di wilayah RW 04 Cipinang Melayu setiap tahunnya karena nuansanya yang seru.

Para penonton sering beramai-ramai menyemangati seluruh tim yang bertanding. Beragam pilihan minuman dan makanan ringan pun bisa dibeli di sana, sehingga menonton lomba terasa lebih menyenangkan.

"Hari ini juga ada lomba tangkap bebek, nontonnya sedikit saja karena kebanyakan orang (penonton), jadinya kehalangan. Yang paling ditonton dan ditunggu-tunggu tetap panjat pinang," ucap Ajay.

Senada dengan Ajay, warga RT 005/RW 05 Cipinang Melayu bernama Nanang (32) juga tidak pernah absen menonton lomba panjat pinang di RW 04.

Tahun ini, Nanang sekeluarga menonton lomba panjat pinang karena lokasinya berdekatan dengan tempat anaknya mengikuti lomba titian bambu.

"Datang sekalian nonton anak ikut lomba titian bambu," jelas Nanang di lokasi, Minggu.

Nanang mengungkapkan, lomba panjat pinang di Kalimalang membuat suasana di bantaran Kalimalang menjadi lebih ramai.

Ia tidak menampik bahwa ramainya penonton membuat Jalan Raya Kalimalang macet. Namun, ini hanya terjadi setahun sekali.

"Perasaannya bahagia karena ini kan lomba setahun sekali, pastinya kami semua penonton dan peserta semuanya senang. Karena menyenangkan, jadinya setiap tahun sering nonton panjat pinang," ungkap Nanang.

Lebih ramai

Ajay mengatakan, jumlah penonton lomba panjat pinang tahun ini lebih ramai daripada tahun lalu. Dia sampai kesulitan mencari lahan parkir.

Menurut Ajay, ada kemungkinan pengunjung lebih ramai karena penasaran dengan hadiahnya.

"Sekarang ada sponsor lomba panjat pinangnya. Tahun lalu ramai, tapi enggak seramai sekarang. Sekarang ramai mungkin karena penasaran (dengan hadiahnya)," kata Ajay.

Adapun panjat pinang tahun ini berhadiah emas murni dari BUMN Pegadaian. Masing-masing dari empat batang pinang yang dilombakan berhadiah emas seberat dua gram.

Ajay mengaku tertarik menjadi peserta panjat pinang pada tahun-tahun mendatang jika hadiah emasnya lebih berat.

Namun, ia masih ragu karena perlombaan itu dapat membuat badan pegal.

"Penginnya sih jadi peserta. Kalau hadiahnya ditawari, misalnya lima gram, lumayan. Kayaknya sih tapi lebih seru jadi penonton. Berisiko juga, badan pegal-pegal. Saya bisa renang, jadi enggak takut jatuh, tapi takutnya keram," jelas dia.

Nanang juga mengakui bahwa penonton tahun ini lebih ramai, kemungkinan karena pembatasan akibat pandemi Covid-19 telah dicabut.

"Tahun lalu kan masih ada (pembatasan) Covid-19, makanya lebih ramai sekarang penontonnya. Harapannya sih tahun depan lebih meriah penontonnya," kata Nanang.

Panjat pinang adalah salah satu dari rangkaian lomba HUT ke-78 Republik Indonesia bertajuk Semarak Kalimalang.

Semarak Kalimalang digelar oleh RW 04 Cipinang Melayu yang bekerja sama dengan BUMN Pegadaian.

Ada beragam lomba dalam Semarak Kalimalang yang berlangsung pada 19-20 Agustus 2023 ini, di antaranya lomba untuk anak-anak, tangkap bebek, makan kerupuk, dan panjat pinang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/21/06003971/saat-warga-berbondong-bondong-datang-ke-kalimalang-untuk-lihat-lomba

Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke