JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Agus Dwi Susanto mengungkap, terjadi peningkatan kunjungan pasien ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) dan pneumonia di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur tahun 2023.
Bila dibandingkan dengan data periode Maret-Juli 2022, tercatat adanya peningkatan jumlah kunjungan pasien ISPA dan pneumonia sebesar 20-30 persen pada tahun ini untuk periode yang sama.
"Kalau data ISPA dan pneumonia kita sudah buka data di RSUP Persahabatan. Untuk periode Maret-Juli dibandingkan Maret-Juli 2022 itu ada peningkatan sekitar 20-30 persen kunjungan kita di poli ISPA maupun pneumonia," kata Agus dalam konferensi pers secara daring, Rabu (23/8/2023).
Memang, peningkatan jumlah pasien ISPA tersebut bersamaan dengan fenomena memburuknya kualitas udara atau polusi udara di Jakarta.
Namun, kata Agus, pihaknya belum meneliti lebih jauh apakah peningkatan kunjungan pasien ISPA dan pneumonia itu ada hubungannya dengan kualitas udara Ibukota yang kian memburuk belakangan ini.
"Jadi, kalau ditanya apakah ada peningkatan, ada. Dibanding periode yang sama di tahun yang lalu. Hanya saja kita belum melakukan analisis hubungan dengan polutan di wilayah Jakarta Timur," papar Agus.
Dokter spesialis paru Feni Fitriani Taufik juga menjelaskan bahwa polusi udara dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung dan paru-paru.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa setiap tahun ada tujuh juta kematian dini akibat polusi udara. Angka tersebut dibagi ke dalam beberapa penyakit yang menyebabkan kematian dini.
Dua juta di antaranya terjadi di Asia Tenggara yang berhubungan dengan polusi udara di dalam dan luar ruangan.
"Polusi udara ini berkaitan erat dengan penyakit paru dan pernapasan, serta infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA, asma, bronkitis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kanker paru, hingga penyakit jantung dan stroke," papar Feni.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/23/19215141/rsup-persahabatan-ungkap-pasien-ispa-meningkat-hingga-30-persen