Salin Artikel

Dino Patti Djalal Curiga Rumahnya jadi Markas Sindikat Penipuan "Online", Polisi: Masih Belum Pasti

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal menduga rumah yang ia sewakan di daerah Kemang, Jakarta Selatan, sempat menjadi markas sindikat penipuan online.

Hal itu terungkap saat Dino menerima bon tagihan pembayaran listrik beberapa waktu lalu.

Ia merasa heran karena dikirimkan surat itu oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), mengingat ada penyewa yang tengah menempati rumah tersebut.

"Awalnya staf saya bilang rumah itu sudah lama enggak dibayar listriknya. Saya akhirnya minta dia untuk mengecek langsung ke lokasi," kata Dino.

"Setelah dicek, ternyata tampak depan rumah sudah terbengkalai. Banyak dedaunan yang gugur dan rumahnya kelihatan sepi," lanjut dia.

Mengetahui hal itu, ia lantas memeriksa keadaan rumahnya secara langsung. Ketika dicek,  Dino terkejut karena rumah yang disewakannya kepada orang lain dipasangi banyak peredam.

"Pas masuk, saya kaget rumahnya sudah kosong melompong dan ditinggal dalam keadaan tak terawat atau rusak," ungkap Dino.

"Kemudian, yang lebih anehnya lagi, semua jendela ditutup sama busa kedap suara. Tak hanya jendela, beberapa sudut lain juga ditutup dengan benda serupa," sambung dia.

Menurut dia, oknum sindikat penipuan itu sudah menyewa lebih kurang satu tahun. Mereka pergi meninggalkan rumah Dino sebelum masa kontraknya habis.

Sindikat ini diketahui sudah pergi sejak tiga bulan lalu. "Sudah satu tahun, tetapi mereka pergi saja. Sewanya masih enam bulan lagi sebetulnya, jadi mereka sudah kabur tiga bulan lalu," terang Dino.

Kasur dan bilik meja

Lewat akun Instagramnya, Dino juga mengunggah temuan produk-produk salah satunya rokok dan obat herbal berbahasa mandarin.

Ia juga menunjukkan puluhan kasur yang ditumpuk, hal itu menandakan ada banyak anggota sindikat yang tinggal di rumah Dino.

Selain ada puluhan kasur, di rumah tersebut juga ditemukan puluhan bilik meja yang disusun layaknya sebuah kantor.

Dalam narasinya, Dino mengatakan, rumahnya disewa oleh sindikat penipuan online. Ia pun menambahkan, ada 30 diduga orang asing tinggal di rumah keluarganya.

"Salah satu rumah keluarga yang disewakan ternyata dijadikan tempat operasi sindikat penipuan online," kata Dino di akun Instagramnya.

"Dari jumlah tempat tidur yang terlihat, rumah ditinggali sekitar 30 orang," tambah dia.

Lapor ke pihak berwajib

Dino melaporkan adanya dugaan sindikat penipuan online yang menyalahgunakan rumahnya. Ia membuat laporan itu ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Sabtu (26/8/2023).

Setelah membuat laporan, kata Dino, petugas kepolisian langsung mengecek tempat kejadian perkara (TKP).

Jajaran petugas yang diketahui berasal dari Polsek Mampang itu menyambangi TKP untuk memeriksa keadaan rumah yang dimilikinya di daerah Kemang, Jakarta Selatan, secara langsung.

"Sudah, (polisi) sudah cek ke TKP. Ada beberapa orang yang datang dan ambil foto. Kapolresnya juga sigap, langsung kirim orang saat itu," ungkap Dino.

Sementara itu, Kapolsek Mampang Kompol David Y Kanitero membenarkan adanya pengecekan TKP yang dilakukan oleh jajarannya.

David mengatakan, aparat mengecek lokasi sekitar pukul 18.30 WIB. Dalam pemeriksaan petang itu, David mengungkapkan pihaknya menemukan puluhan kasur dan meja bilik.

"Di dalam rumah kami temukan kasur kurang lebih 30 buah dan meja yang sudah dibuat bilik kurang lebih 20 buah. Kemudian untuk kondisi rumah semua jendela serta ventilasi udara sudah dipasang peredam," imbuh David.

Belum pasti sindikat penipuan online

David mengatakan, pihak kepolisian belum bisa memastikan hal itu karena para pelaku telah meninggalkan rumah Dino sejak lama.

"Ini yang perlu ditekankan, ya. Beliau kan kayaknya koar-koar soal penipuan, nah dari pihak polsek atau dari kepolisian tidak bisa memastikan bahwa itu adalah penipuan online," ujar dia saat dikonfirmasi, Senin

"Dari awal kami sampaikan, kami enggak bisa membuktikan bahwa rumah itu adalah (markas) penipu online. Sebab, sudah kosong tempatnya, hanya tersisa barang-barang," sambung dia.

Saat ini, David hanya bisa memastikan perihal identitas penyewa yang diduga palsu. Ia menyebut KTP penyewa rumah Dino tak terdaftar di dalam sistem Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

"Ada dugaan pemalsuan KTP oleh penyewa. KTP itu tidak terdaftar di Dukcapil saat kami cek. Tapi kami masih terus dalami," ungkap dia.

(Penulis: Rizky Syahrizal, Dzaky Nurcahyo | Editor: Jessi Carina, Ihsanuddin)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/28/22285661/dino-patti-djalal-curiga-rumahnya-jadi-markas-sindikat-penipuan-online

Terkini Lainnya

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke