Salin Artikel

Modern dan Canggih, LRT Jakarta Jadi Transportasi Publik Andal Mengatasi Macet serta Polusi

KOMPAS.com - PT LRT Jakarta berupaya mengoptimalisasi layanan agar dapat mendorong masyarakat beralih menggunakan transportasi umum. Hal ini dilakukan guna mengatasi masalah polusi udara dari sisi transportasi.

Provinsi DKI Jakarta sudah mengoperasikan LRT Jakarta pada 1 Desember 2019 yang melintasi enam stasiun, yaitu Pegangsaan Dua, Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulomas, Equestrian, dan Velodrome.  LRT Jakarta telah dilengkapi dengan sistem transit yang mudah dan fasilitas lengkap. 

Corporate Secretary PT LRT Jakarta Sheila Indira Maharshi mengaku optimistis bahwa LRT Jakarta dapat mengangkut sekitar 2.600-2.700 penumpang setiap hari. Hal ini berdasarkan perhitungan pada Agustus 2023.

Jika perkiraan itu terealisasikan, teori push and pull dalam mengurangi polusi udara dari transportasi dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, Sheila yakin, jika LRT dapat menjadi transportasi yang digunakan semua lapisan masyarakat.

"LRT (Jakarta) berkomitmen untuk menyediakan transportasi untuk semua masyarakat, termasuk anak-anak, perempuan, ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas. Kami menyediakan sejumlah fasilitas yang akan membuat masyarakat semakin nyaman menggunakan LRT," kata Sheila dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (4/9/2023). 

Lebih lanjut, Sheila menjelaskan, LRT Jakarta melengkapi setiap stasiun dengan Pos Sahabat Perempuan dan Anak (Pos Sapa) serta ruang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Sementara, di dalam kereta, tersedia passenger information display yang berisi peta jalur dan status posisi kereta serta area khusus untuk meletakkan sepeda lipat dan non-lipat serta kursi roda. 

"Sebagian dari staf pelayanan LRT Jakarta sudah diberikan pelatihan khusus tentang penanganan penumpang disabilitas, termasuk penggunaan bahasa isyarat," ujar Sheila. 

Di sisi lain, LRT Jakarta juga menjalankan Edu Tour, yakni program untuk mengedukasi dan meningkatkan awareness kepada masyarakat dengan kehadiran kereta listrik modern sebagai moda transportasi publik.

Sheila menerangkan, program ini terbuka untuk seluruh pelajar Indonesia. Peserta Edutour yang dapat mengikuti program ini dari jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai universitas, dengan mendaftar dan mengirim surat permohonan kunjungan ke email carla@lrtjakarta.co.id. Peserta dapat mempersiapkan kartu uang elektronik (KUE) sebagai metode pembayaran. 

"Dengan mengikuti Edu Tour, peserta berkesempatan untuk mengenal LRT Jakarta dan merasakan fun experience berkeliling naik LRT," ucap Sheila.

Sheila menyatakan, LRT Jakarta senantiasa melakukan perawatan secara berkala. Adapun perawatan LRT Jakarta terdiri dari light maintenance harian, bulanan, dan tahunan, serta heavy maintenance yang dilakukan setiap empat dan delapan tahun. 

"Untuk perawatan overhaul, kami lakukan di Depo Pegangsaan Dua yang telah dilengkapi dengan peralatan perawatan dan sarana yang terkalibrasi. Kami juga telah mempekerjakan sumber daya manusia (SDM) yang sudah tersertifikasi,” tegas Sheila.

LRT Jakarta beroperasi mulai pukul 05.30 hingga 23.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), dengan headway atau jarak tunggu kereta selama sepuluh menit. Untuk memudahkan pengguna, LRT Jakarta telah menghadirkan LRTJ Apps yang memuat informasi tentang jadwal keberangkatan kereta, rute, fasilitas di stasiun, serta promo. 

Ajeng, salah satu pengguna LRT Jakarta, merasakan kehadiran moda transportasi ini membuatnya dapat bepergian dengan lebih praktis. 

Ia mengaku, sudah menjajal LRT Jakarta dari Stasiun Pulomas ke Stasiun Boulevard Utara. 

"(LRT Jakarta) nyaman. Tarifnya juga murah. Saya melewati dua stasiun dan hanya membayar Rp 5.000. Jadi, total cuma Rp 10.000 untuk perjalanan bolak-balik," kata Ajeng dalam akun Instagramnya @masyta.

Selain itu, tambahnya, LRT Jakarta juga memudahkan dirinya untuk berkunjung ke Mall Kelapa Gading yang dekat dengan Stasiun Boulevard Utara. 

"Kebetulan, saya sekalian menunggu anak les," lanjutnya.

Kehadiran LRT sebagai moda transportasi juga disambut baik oleh salah satu pengamat transportasi, Budiyanto. Menurutnya, LRT dapat menjadi moda transportasi yang tepat, mengingat pertumbuhan masyarakat yang semakin meningkat.

Menurut Budiyanto, kehadiran LRT dapat membantu pemerintah dalam mengurangi polusi udara, karena semakin banyak cara masyarakat untuk bepergian. Apalagi, jika LRT dapat memenuhi standar yang baik, seperti jumlah rangkaian kereta yang banyak dan headway singkat.

"Kenaikan jumlah penumpang akan berpengaruh pula pada peningkatan penggunaan kendaraan pribadi untuk bermobilitas. Hal ini akan membuat masalah polusi lebih buruk. Kehadiran LRT akan menjadi opsi tambahan bagi masyarakat dalam memilih transportasi umum," tutur Budiyanto kepada Kompas.com, Senin (4/9/2023). 

Lebih lanjut, Budiyanto menjelaskan, pengoperasian LRT harus dibarengi dengan sistem integrasi yang baik. Misalnya, dengan menyediakan feeder atau kendaraan lain yang dapat terintegrasi dengan LRT. 

Menurut Budiyanto, ketersediaan angkutan penyambung akan memudahkan akses dan mendorong masyarakat beralih menggunakan transportasi umum. Jadi, perjalanan dengan kendaraan umum tidak terputus. 

"Transportasi bisa dikatakan ideal jika berjalan dengan konsisten dan selalu tersambung serta terintegrasi. Selain dengan kendaraan, penyediaan pedestrian yang layak juga sangat penting agar masyarakat nyaman naik kendaraan umum," urai Budiyanto. 

Ia menambahkan, jika LRT dapat mewujudkan transportasi yang nyaman, aman, dan terjangkau, masyarakat lebih mungkin beralih menggunakan transportasi umum. Dampaknya, masalah kemacetan dan polusi udara di Jakarta bisa teratasi.

"Penting juga untuk menyediakan kendaraan umum lain yang terintegrasi dengan LRT. Jika perlu, buat mekanisme yang tepat agar area di sekitar stasiun LRT tidak semrawut dan malah menimbulkan titik kemacetan baru dan menambah polusi udara," papar Budiyanto. (Rindu Pradipta Hestya)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/06/11250051/modern-dan-canggih-lrt-jakarta-jadi-transportasi-publik-andal-mengatasi

Terkini Lainnya

Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar 'Study Tour', DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar "Study Tour", DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Megapolitan
Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Megapolitan
Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Megapolitan
Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Megapolitan
Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke