JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Yoga menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum sigap menertibkan kabel utilitas di langit Ibu Kota.
Nirwono menyampaikan penilaiannya saat menyoroti kabel semrawut yang kembali menimbulkan korban akibat untaian kabel putus di Jalan Joglo Raya, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (12/9/2023).
"Belum terlihat sigap Dinas Binamarga dalam menertibkan kabel-kabel utilitas, karena di lapangan masih banyak sekali kabel-kabel belum tertata atau ditertibkan," ujar Nirwono saat dihubungi, Rabu (13/9/2023).
"Harus lebih tegas lagi sebelum banyak jatuh korban terjerat kabel utilitas," lanjut dia.
Nirwono berpandangan bahwa Pemprov DKI Jakarta, melalui Dinas Binamarga, juga perlu segera menertibkan seluruh jaringan kabel utilitas yang menjuntai sesuai instruksi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, terkait penertiban kabel semrawut oleh perusahaan pemilik.
"Para pemilik kabel utilitas harus diberi ultimatum untuk segera merapikan kabel-kabel utilitas mereka," ungkap dia.
Apabila peringatan tersebut tak diindahkan, menurut Nirwono, Dinas Binamarga DKI berhak memutus atau memotong, serta merapikan kabel utilitas. Sedangkan perusahaan yang bersikukuh tidak membenahi kabelnya wajib bertanggung jawab terhadap korban yang terjerat kabel.
"Pemerintah DKI Jakarta juga dapat memberi sanksi lebih tegas kepada pemilik kabel tersebut, seperti pencabutan izin usaha dan memutuskan seluruh kabel milik perusahaan," jelas Nirwono.
Menjerat helm pengemudi ojol
Sebelumnya diberitakan, kabel menjuntai di Jalan Joglo Raya putus setelah terkena tangga yang diangkut mobil pikap. Kabel putus itu menjerat helm milik pengemudi ojol bernama Awal (40) yang membonceng putrinya, menuju Ciledug.
"Pas tikungan ke situ, ini kabel tersangkut. Tersangkut besi, senggolan sama tangga (di bak mobil)," kata Awal di lokasi kejadian, Selasa.
Menurut dia, kabel fiber optik langsung menjerat helm yang digunakannya. Setelah itu, Awal beserta anak perempuannya yang duduk di kursi penumpang langsung terjatuh. Beruntung, Awal tidak terluka.
"Anak saya jatuh. Dia (sopir pikap) mau tanggung jawab," tutur Awal.
Sebagai pengguna jalan, ia berpandangan, kabel yang semrawut berbahaya bagi pengendara seperti dirinya. Terlebih, jarak kabel dengan jalan tak terlalu jauh.
"Cukup berbahaya karena kabel semrawut, amburadul enggak jelas," ucapnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/13/13210571/pengamat-nilai-pemprov-dki-belum-sigap-tertibkan-kabel-semrawut-di-ibu