JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Timur bakal menggelar konferensi pers terkait kematian anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU berinisial CHR (16).
Konferensi pers akan berlangsung di Polres Metro Jakarta Timur pada Selasa (3/10/2023) pukul 13.00 WIB.
Pihak kepolisian akan memberikan informasi terbaru yang didapatkan para penyidik, termasuk seputar pemeriksaan rekaman CCTV.
Hal ini telah dikonfirmasi oleh Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes (Pol) Leonardus Simarmata dan Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama (Marsma) TNI Adrian P Damanik kepada Kompas.com, Senin (2/10/2023).
Adrian juga menambahkan bahwa konferensi pers bakal membahas soal hasil visum CHR.
Sebelumnya, polisi berhasil mengidentifikasi 18 kamera CCTV di sekitar lokasi CHR ditemukan tewas, yakni di Pos Spion, Ujung Landasan 24, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Namun, hanya empat kamera CCTV yang berhasil merekam gerak-gerik CHR sebelum dan sesudah peristiwa terjadi.
Akan tetapi, CCTV yang berada di depan Pos Spion dalam keadaan tidak berfungsi.
Terkait pembahasan soal CCTV, pihak kepolisian dan Lanud Halim Perdanakusuma belum ingin membuka suara tentang apa hal baru yang akan diungkapkan dalam konferensi pers mendatang.
Adapun CHR ditemukan tewas terpanggang alias dengan tubuh penuh luka bakar mencapai tingkat keparahan 91 persen di Pos Spion, Minggu (24/9/2023) malam.
Selain luka bakar, penyidik menemukan sejumlah luka di tubuh CHR. Diduga, luka itu akibat penganiayaan.
"Dari hasil otopsi, memang kami dapatkan tanda-tanda penganiayaan. Tanda-tanda penganiayaan berupa luka-luka (bacok) pada dada," terang Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramatjati, Brigjen Pol Hariyanto, Selasa (26/9/2023).
Namun, pihak rumah sakit tidak bisa menyimpulkan apakah luka itu diakibatkan oleh orang lain atau korban sendiri.
Meski demikian, belum dapat disimpulkan apakah putra dari Pamen TNI AU itu bunuh diri atau dibunuh.
Penyidik memang mengidentifikasi bahwa CHR tiba ke pos itu seorang diri dengan mengayuh sepeda pada Minggu setelah petang.
"Dia menggunakan sepeda, dan sepeda itu juga kami temukan di TKP. Jadi, dia mengayuh sendiri menuju ke TKP itu," ujar Leonardus, Jumat (29/9/2023).
Rekaman CCTV juga menunjukkan bahwa CHR membawa sebuah tas ransel di punggungnya.
Penyidik menduga kuat tas itu digunakan untuk menyimpan sejumlah barang yang ditemukan di sekitar jasad CHR, yakni sebilah pisau, pakaian, dan map.
Leonardus menambahkan, rekaman CCTV juga merekam tidak ada orang lain yang masuk ke pos itu selain CHR.
"Dari empat CCTV yang merekam kegiatan korban (dari luar pos), korban (berada di dalam pos) sendiri. Kami sudah tarik (rekaman) sebelum dan sesudah peristiwa," ungkap Leonardus.
Namun demikian, Leonardus menegaskan, penyidik tidak serta merta dapat menyimpulkan bahwa CHR melakukan bunuh diri.
Sebab, tidak ada rekaman CCTV yang menunjukkan hal tersebut. Satu kamera CCTV yang menyorot persis ke depan pos diketahui tidak berfungsi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/03/08121621/siang-ini-polisi-beri-penjelasan-soal-kematian-anak-perwira-tni-di-lanud