Salin Artikel

Rayakan Hari Santo Fransiskus Asisi, Katedral Jakarta Gelar Pemberkatan Hewan

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada pemandangan tak biasa di Plaza Maria Katedral Jakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (4/10/2023).

Ratusan jemaat membawa hewan peliharaan kesayangannya. Ada anjing, kucing, hingga burung elang.

Mereka datang membawa anak bulu (anabul) kesayangan agar diberkati oleh pastor dalam rangka Hari Santo Fransiskus Asisi yang merupakan seorang penyayang binatang.

Pantauan Kompas.com di lokasi, kebanyakan hewan yang dibawa adalah anjing berbagai jenis. Mulai dari poodle, pomeranian, husky, golden, german shepherd dan masih banyak lagi.

Uniknya, banyak dari anjing-anjing itu mengenakan baju dan ditaruh di atas kereta bayi atau stroller.

Suara anjing yang menyalak dan menggeram bersahut-sahutan seolah menjadi pelengkap misa yang dipimpin oleh Pastor Kepala Paroki Hani Rudi Hartoko SJ dan Pastor rekan Yohanes Deodatus SJ itu.

Seusai pembacaan injil, Romo Hani dan Romo Yohanes mulai mendatangi hewan-hewan itu satu persatu.

“Siapa namanya?” tanya Romo Yohanes kepada sang jemaat yang menggendong anjingnya.

Jemaat itu tersenyum, sambil mengelus puncak kepala sang anabul, “Chico, Romo.”

Setelah itu, Romo Yohanes memberkati hewan-hewan itu dengan memercikkan air suci di atas kepalanya.

Untuk diketahui, Pastor Hani dan Pastor Yohanes memberkati 130 anjing, 5 kucing, dan 1 burung elang dalam misa ini.

Misa ini bertujuan untuk merayakan Pesta Santo Fransiskus Asisi yang berlangsung setiap 4 Oktober. Santo Fransiskus Asisi mengajarkan manusia agar hidup dalam persaudaraan dengan semua binatang dan alam ciptaan.

“Agar hidup dengan semua termasuk makhluk-makhluk,” kata Romo Hani saat diwawancarai Kompas.com seusai misa di lokasi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/05/22205351/rayakan-hari-santo-fransiskus-asisi-katedral-jakarta-gelar-pemberkatan

Terkini Lainnya

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke