Salin Artikel

Kemeriahan Pawai Alutsista, Bangkitkan Harapan Orangtua agar Anak Jadi Prajurit TNI

Ratusan warga tampak antusias melihat aksi para prajurit dari tiga matra TNI. Warga bahkan sudah memenuhi jalur pedestrian Jalan MH Thamrin sejak pukul 06.30 WIB.

Kebanyakan dari mereka yang hadir adalah emak-emak yang turut membawa putra-putrinya untuk menyaksikan rangkaian HUT ke-78 TNI.

Atraksi terjun payung

Sembari menunggu pawai alutsista melintas, warga disuguhi beberapa atraksi di langit Jakarta. Salah satunya adalah terjun payung.

Momen itu terjadi ketika banyak warga sedang melamun. Di tengah lamunan itu, pandangan warga tiba-tiba berubah ke atas.

Mereka disuguhi aksi terjun payung yang dilakukan oleh prajurit TNI.

"Tuh lihat, Dek, ada yang terjun payung," ucap seorang ibu kepada putranya di lokasi.

Tak ingin menyia-nyiakan momen, warga kemudian mengambil gawainya masing-masing. Ada yang sekadar memfoto, ada pula yang merekam video.

Mereka tampak tak peduli apakah hasil gambarnya terlihat atau tidak. Sebab, aksi prajurit itu tampak samar karena tertutup kabut udara di Jakarta.

Dari arah Monumen Nasional (Monas) menuju Bundaran Hotel Indonesia, ratusan prajurit memamerkan alutsista dari matra masing-masing.

Sirene penanda bahwa pawai akan dimulai dibunyikan. Ratusan warga sontak tersadar dari lamunannya.

Mereka kompak mengeluarkan gawainya masing-masing. Bersamaan dengan itu, ratusan kendaraan tempur milik Republik Indonesia kemudian melintas di jantung Kota Jakarta.

Antusiasme warga terlihat jelas tatkala mereka melihat Anoa 6x6 armoured personal carrier (APC), Panser 6x6 Kanon 90 mm Badak pabrikan PT Pindad, hingga truk terbuka Unimog pabrikan Mercedes-Benz melintas di depan mereka.

Ada warga yang sekadar memfoto, tetapi tidak sedikit juga yang langsung menggunggah foto dan videonya ke media sosial.

Beberapa dari mereka bahkan tampak berteriak menyemangati para prajurit.

"Bravo TNI, jaya Indonesia," ucap salah satu warga sambil merekam dengan menggunakan ponselnya.

"Mantap TNI," ujar warga lain sambil mengacungkan jempolnya.

Beberapa prajurit bahkan memberi sebuah simbol jari hati saranghaeyo kepada warga. Hal tersebut sontak membuat warga yang melihat menjadi tertawa, beberapa bahkan histeris.

Tak sedikit pula warga yang melempar balik simbol jari hati tersebut kepada prajurit yang melintas.

Ditemui seusai pawai, Didin mengaku takjub melihat ratusan prajurit TNI dari tiga matra melintas di depannya menggunakan kendaraan tempur.

"(Senang) banget, sampai merinding lihatnya. Takjub. Luar biasa, keren banget," kata Didin.

Rasa penasaran Didin akhirnya terbayar lunas setelah ia menunggu selama dua jam.

Didin menuturkan, ini adalah kali pertama dirinya melihat kendaraan-kendaraan tempur milik TNI.

"Antusias banget lihat jenis-jenis kendaraannya, sama orang-orangnya juga keren," kata Didin.

Kekagumannya itu membangkitkan harapan Didin agar kelak putranya bisa berada di barisan para prajurit TNI.

"Babeh (ayah) ini TNI juga. Insya Allah, siapa tahu, nih anak, bisa nurunin kayak kakeknya," harap Didin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/06/10141381/kemeriahan-pawai-alutsista-bangkitkan-harapan-orangtua-agar-anak-jadi

Terkini Lainnya

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke