Salin Artikel

Cara Orangtua Cegah Anaknya Terpengaruh Konten Sayat Tangan, Cek HP Berkala

Sebagai orangtua, Indah dan suaminya selalu mengecek gawai sang buah hati secara berkala. Hal ini sudah menjadi kesepakatan dalam keluarga mereka.

"Bisanya saya cek handphone anak secara berkala sekaligus cek kegiatan dia," ungkap Indah kepada Kompas.com, Kamis (5/10/2023).

Berbeda dengan Indah, Lusy Tania (31) justru memilih membatasi pergaulan anaknya yang kini masih duduk di bangku kelas 2 SD.

Lusy juga selalu mengawasi sang anak saat berselancar di media sosial.

Lusy tidak ingin masa depan buah hatinya hancur gara-gara fenomena anak sekolah sayat tangan yang dipengaruhi konten TikTok.

"Pengawasan aku ke anak ya kasih nasihat biar enggak ikut-ikutan, terus selalu diawasi kalau anak-anak lagi buka TikTok, YouTube, atau yang lainnya. Sama membatasi pergaulannya juga sih," ungkap Lusy.

Terlepas dari upaya orangtua melindungi anaknya, menurut Indah dan Lusy, pihak sekolah dan pemerintah perlu melakukan pengawasan.

Salah satu harapan Indah adalah Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) segera memblokir konten-konten kekerasan dan SARA.

"Pemblokiran secara otomatis dari Kominfo terkait konten kekerasan ataupun yang mengandung unsur SARA juga perlu dilakukan," ucap Indah.

Pihak TikTok juga diminta men-take down video-video yang sekiranya akan berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak.

"Terus kan itu ramai di TikTok ya, kalau bisa dari TikTok-nya, kalau ada video-video kayak gitu, harus di-take down sih biar enggak pengaruhi orang-orang, apalagi ada anak-anak yang nonton," tutur Lusy.

Sebelumnya diberitakan, 11 siswa SDN Dawuhan 2 Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, melukai tangannya sendiri akibat terpengaruh konten media sosial Tiktok.

Para siswa melukai lengannya menggunakan alat kesehatan (alkes) untuk cek GDA stick yang dijual pedagang di sekitar sekolah.

Aksi siswa kelas IV hingga VI ini diketahui para guru yang melihat tangan siswanya penuh luka goresan di lengan.

Guru kemudian melapor kepada kepala sekolah dan memeriksa seluruh siswa. Mereka kemudian menemukan belasan anak didik dengan tangan penuh luka goresan.

Pihak sekolah kemudian melapor kepada Dinas Pendidikan Situbondo agar tren tersebut tidak berkembang ke siswa-siswi lainnya.

Pihak sekolah juga telah menutup akses pedagang keliling yang berjualan alat kesehatan tersebut.

"Kasus melukai tangan sendiri itu dulu sering dilakukan anak SMP atau SMA yang patah hati. Fenomena lama dulu itu, tetapi sekarang ini anak SD akibat terpengaruh trending di TikTok," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dispendikbud Kabupaten Situbondo, Supiyono, Selasa (3/10/2023).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/06/10440051/cara-orangtua-cegah-anaknya-terpengaruh-konten-sayat-tangan-cek-hp

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke