JAKARTA, KOMPAS.com - Jasad Grace Arijani Harahapan (68) dan anaknya, David Ariyanto Wibowo (38), yang ditemukan membusuk di Cinere, Depok, Jawa Barat, dipastikan karena bunuh diri.
Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Ade Firmansyah Sugiharto memastikan tidak ada deoxyribonucleic acid (DNA) lain selain dari kedua jenazah itu.
"Kami tidak temukan DNA yang lain selain dari DNA kedua jenazah tersebut," ujar Ade dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/10/2023).
Ade menjelaskan, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri telah melakukan serangkaian pemeriksaan sejak penemuan kedua jasad tinggal tulang itu, yaitu Kamis (7/9/2023).
Menurut Ade, Puslabfor telah melakukan analisis dan evaluasi yang berkaitan dengan kematian Grace dan David, mulai dari pemeriksaan barang bukti, keluarga, dan tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami temukan beberapa fakta. Pertama adalah pintu depan dalam keadaan terkunci, kemudian pintu kamar mandi terkunci dari dalam," kata Ade.
Kemudian, polisi menemukan nota-nota pembelian periode Juni-Juli, serta sejumlah catatan yang ada di rumah. Kemudian, juga ditemukan dupa, botol, dan kaleng minuman di kamar mandi.
"Kemudian, dari TKP kami ambil banyak sekali swab untuk mengambil jejak DNA. Di sini kami mendapatkan 26 sampel barang bukti untuk diperiksa DNA-nya," ucap Ade.
Adapun 26 sampel DNA itu diperoleh dari barang bukti berupa tiga buah kunci gembok, gayung, sampel darah milik orang yang diduga keluarga jenazah, laptop, dan ponsel yang ada di rumah.
Puslabfor juga telah mengambil sampel dari celana dalam warna merah muda yang ada di TKP, pegangan kamar mandi, keran air, gelas biru, dan gelas merah motif bunga.
Sampel lainnya dari lakban warna hitam sekitar tiga meter, serta kemudian pemeriksaan sampel dari lakban warna hitam pada penutup jendela di kamar mandi.
Direktur Kriminal Umum Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi juga telah menyatakan, kematian ibu dan anak tersebut disebabkan bunuh diri.
"Jadi (kasus) di Cinere ini bukan merupakan peristiwa pidana, disimpulkan bukan merupakan peristiwa pidana," ujar Hengki, Jumat.
Hengki menyebutkan bahwa ibu dan anak tersebut tewas dengan mengurung diri di toilet seluas 1,8 x 1 meter. Selain itu, penyidik juga menemukan dupa yang dibakar di lokasi kejadian.
"Ditemukan semua itu, bantal atau senderan termasuk (jasad) Grace dan David. Semua sudah dipersiapkan bantal untuk berdiam, mengurung diri dalam kamar mandi ataupun ruang tersebut," papar Hengki.
Sebagai informasi, Grace dan David diduga hendak mengakhiri hidupnya sejak tahun 2017. Ternyata mereka benar-benar mengakhiri hidupnya setelah enam tahun kemudian.
Jasad Grace dan David ditemukan dalam keadaan sisa tulang belulang pada 7 September 2023, pukul 09.30 WIB. Kepolisian menduga Grace dan David sudah meninggal selama satu bulan.
Kontak bantuan
Berita di atas tidak bertujuan menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/06/19220131/puslabfor-sebut-tak-ada-dna-lain-di-rumah-ibu-dan-anak-yang-ditemukan