Salin Artikel

Cara Berkunjung ke Museum Kepresidenan Balai Kirti

KOMPAS.com - Museum Balai Kirti atau yang dikenal dengan Museum Kepresidenan Republik Indonesia merupakan sebuah museum yang berada di dalam Kompleks Istana Kepresidenan Bogor.

Museum ini berisi tentang kisah sejarah pemerintahan para Presiden Indonesia dari tahun ke tahun.

Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti diresmikan pada tanggal 18 Oktober 2014 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam proses pembangunannya melibatkan beberapa kementerian, yaitu Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Untuk berkunjung ke Museum ini tidak sembarangan mengingat masuk ke kompleks Istana Kepresidenan Bogor.

Cara Berkunjung 

  • Pengunjung harus membuat surat permohonan yang ditujukan kepada Plt Kepala Museum dan Cagar Budaya Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jalan Ir. H. Juanda Nomor 1.
  • Surat permohonan dapat diakses di https://museumkepresidenan.id/ atau melalui email balaikirtimuseumkepresidenanRI@gmail.com.
  • Pengunjung harus mencantumkan nomor kontak (Hp dan Telepon).
  • Pengunjung harus melampirkan:
    • Daftar nama peserta, waktu kunjungan dan jumlah peserta (jika rombongan).
    • Fotokopi KTP.
    • Surat Permohonan
  • Permohonan diterima paling lambat 3 (tiga) hari sebelum waktu berkunjung.
  • Narahubung: 081211511622/081211511722
  • Surat izin masuk bisa dibatalkan dan ditunda sewaktu-waktu apabila ada acara di lingkungan Istana Kepresidenan Bogor. 

Syarat Masuk

  • Berpakaian sopan dan rapi.
    • Untuk Pria: Kemeja, celana panjang (bukan jeans), dan bersepatu.
    • Untuk Wanita: Baju berlengan, celana/rok panjang (bukan jeans), gaun dibawah lutut, dan bersepatu.
  • Jumlah pengunjung yang hadir harus sesuai dengan daftar yang ditujukan pada Surat Permohonan.
  • Wajib mematuhi Protokol Kesehatan.
  • Saat masuk museum dilarang:
    • Membawa Tas Ransel dan sejenisnya.
    • Membawa Makanan dan Minuman.
    • Membawa Senjata Api, Senjata Tajam, dan Obat-Obatan terlarang.
    • Membawa Binatang.
    • Menyentuh dan Memegang Media/ Koleksi yang ada di Museum

Harga Tiket Masuk

  • Gratis

Jam Operasional

Jadwal berkunjung:

Koleksi Museum

Lantai pertama

Lantai satu disebut Galeri Kebangsaan. Di lantai ini terdapat relief patung Garuda Pancasila, teks Proklamasi, teks Pancasila, teks Pembukaan UUD 1945, teks Sumpah Pemuda, Teks Lagu Indonesia Raya, dan panel peta digital yang menceritakan sejarah perkembangan wilayah NKRI dari tahun 1945-2014.

Sementara itu di bagian belakang berdiri enam patung Presiden Republik Indonesia yang telah menyelesaikan purna bakti.

Lantai kedua

Lantai dua disebtu Galeri Kepresidenan. Di lantai ini memamerkan berbagai koleksi dan informasi penting terkait dengan karya dan prestasi enam presiden yang terangkum dalam enam clusters.

Di lantai kedua ini juga terdapat Perpustakaan Kepresidenan yang menyimpan buku koleksi presiden ataupun buku mengenai kepresidenan.

Perpustakaan ini bisa digunakan oleh pengunjung untuk membaca dan juga melakukan penelitian.

Lantai ketiga

Pada lantai tiga terdapat ruang rapat dan taman terbuka dengan berbagai tanaman tropis dan pemandangan kawasan Istana Kepresidenan Bogor yang dapat digunakan sebagai ruang publik.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/13/00150081/cara-berkunjung-ke-museum-kepresidenan-balai-kirti

Terkini Lainnya

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke