Salin Artikel

Piala Dunia U-17 Tinggal Menghitung Hari, Heru Budi Gencar Promosi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono siap mempromosikan gelaran Piala Dunia U-17 secara masif kepada masyarakat Ibu Kota.

Promosi dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat perihal perhelatan akbar Piala Dunia U-17 yang tinggal menghitung hari.

Salah satu promosi yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yakni menghadirkan replika trofi Piala Dunia U-17 di pusat kota.

"Untuk meningkatkan awareness masyarakat, pertama ya seperti ini (pameran trofi Piala Dunia U-17) di gelaran Car Free Day (CFD)," ujar Heru kepada wartawan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (15/10/2023).

Selain promosi secara langsung, Heru akan mengerahkan seluruh dinas di DKI Jakarta untuk menyemarakkan gelaran Piala Dunia U-17.

Wali Kota dan suku dinas yang berada di bawah naungannya pun akan mendapat instruksi serupa.

"Semua pejabat DKI akan ikut menyampaikan juga, kan ada dinas, banyaklah ada 36-40 dinas bisa menyampaikan, terutama Dinas Olahraga dan para Wali Kota. Mudah-mudahan di Jakarta oke ya," tutur dia.

Diberitakan sebelumnya, ada yang berbeda dalam gelaran Car Free Day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), hari ini, Minggu (15/10/2023).

Masyarakat yang sedang asyik berolahraga atau sekadar cuci mata di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, dapat melihat langsung replika trofi Piala Dunia U-17.

Piala itu diekspos di muka umum dalam rangka menyambut perhelatan Piala Dunia U-17 tinggal menghitung hari.

Sebagai informasi, Piala Dunia U-17 dengan Indonesia sebagai tuan rumahnya, bakal menggelar pertandingan pertama pada 10 November 2023 mendatang.

Adapun kegiatan memamerkan trofi Piala Dunia U-17 di kawasan Bundaran HI diresmikan langsung oleh Ketua PSSI Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/15/11204191/piala-dunia-u-17-tinggal-menghitung-hari-heru-budi-gencar-promosi

Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke