Salin Artikel

Sudah Diperbaiki, Jendela Bolong di SMPN 132 Jakarta Tempat Siswa Terjatuh

JAKARTA, KOMPAS.com - Jendela tanpa terali dan kaca di SMPN 132 Jakarta, Cengkareng, Jakarta Barat kini telah diperbaiki. Diketahui, jendela ini dilewati siswa berinisial D (16) sebelum ia tewas karena jatuh dari lantai empat sekolah, Senin (9/10/2023).

Kepala Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Jakarta Barat Junaedi menyebut pihak sekolah sudah menutup jendela yang bolong pasca kejadian.

"Setelah kejadian, karena menggunakan garis polisi belum kami perbaiki. Lusanya setelah garis polisi dibuka, kami langsung pasang kembali kami perbaiki," ujar Junaedi saat dihubungi, Selasa (17/10/2023).

Dia menjelaskan bahwa hilangnya terali dan kaca terjadi pada Jumat (6/10/2023). Namun Junaedi tak menjelaskan penyebab jendela di dalam kelas tersebut bolong.

"Jendela hanya satu hari saja pada saat kejadian tersebut kondisi tidak ada kaca nako. Karena sesungguhnya di hari Jumat, kaca nako masih ada," imbuhnya.

Sementara itu, Junaedi berkata Sudin Pendidikan Jakarta Barat tengah mengevaluasi SMPN 132 Jakarta setelah insiden terjadi.

"Tentu (pihak sekolah) akan kami panggil, undang, dan bina. Kenapa (jendela bolong dibiarkan), anggarannya ada. Harus segera ditindaklanjut," jelas dia.

Ia pun tak segan memberikan sanksi terhadap SMPN 132 Jakarta. Sanksi bakal berlaku setelah evaluasi dilakukan.

"Sanksi dan pembinaan kami lakukan. Sanksinya berupa apa, yang pertama kami akan melihat bagaimana hasil dari asesmen nanti," papar Junaedi.

"Kemudian bagaimana dalam kurun waktu setelah kami tindak lanjuti, dan itu nanti terintegrasi antara sanksi dengan asesmennya," sambung dia.

Adapun Kompas.com telah berupaya meminta izin kepada SMPN 132 Jakarta untuk melihat langsung kondisi jendela yang sudah diperbaiki. Namun, pihak sekolah tidak memperbolehkan media untuk meliput lokasi itu.

"Mohon maaf untuk ke lantai atas belum bisa karena ada proses belajar mengajar," kata salah satu guru.

Sebagai informasi, korban D ditemukan tewas tergeletak di belakang gedung sekolah pada Senin sekitar pukul 09.30 WIB. Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang menyatakan, D tewas karena tergelincir dari lantai empat.

“Ya kesimpulannya korban tergelincir di situ. Jadi dugaan perundungan, bunuh diri, didorong itu enggak ada,” ujar Hasoloan saat dihubungi, Rabu (11/10/2023).

Ia menjelaskan sebelum jatuh, korban dan beberapa temannya hendak merokok di pijakan di balik tembok jendela kelas. Korban D bersama dua temannya melewati jendela tanpa terali dan kaca di lantai empat. Mereka kemudian nekat berdiri di atas pijakan, untuk mengisap rokok.

“Ya diduga kuat itu (terali dan kaca dicopot), benar. Kami belum sampai ke situ (dugaan kelalaian sekolah) ya, karena memang tempat itu harusnya enggak diakses,” jelas Hasoloan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/17/21362521/sudah-diperbaiki-jendela-bolong-di-smpn-132-jakarta-tempat-siswa-terjatuh

Terkini Lainnya

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke