Salin Artikel

Kesaksian Pekerja Bangunan soal Ledakan di Setiabudi, Berasal dari Benda Berkabel Merah dan Putih

Marlan (21), salah satu pekerja bangunan yang tengah merenovasi rumah, menyebut ledakan terjadi saat rekannya, korban berinisial A, menggali tanah untuk fondasi.

"Sepengetahuan saya, awalnya dia (korban A) nemuin barang itu (saat menggali)," tutur Marlan saat dihubungi, Jumat (20/10/2023).

A kemudian diminta untuk menjauhi benda itu oleh mandor bernama Sohirin. Namun, korban tak mengindahkan perkataan mandornya hingga akhirnya terjadi ledakan.

"Saya sebenarnya enggak terlalu merhatiin ledakannya gimana, tapi suara ledakannya yang jelas kencang banget," kata Marlan.

Sebelum terjadi ledakan, Marlan mengaku melihat benda misterius itu sekilas. Dia menyebut benda tersebut memiliki kabel berwarna merah dan putih.

"Saya cuma lihat sekilas doang, cuma lihat kabel, ya sudah, gitu. Enggak sempat lihatin terus karena saya langsung fokus sama kerjaan saya," ungkap Marlan.

"Tapi kabelnya ada yang berwarna merah dan putih," lanjut dia.

Di lain sisi, Marlan mengaku tak menemukan kejanggalan apa pun selama bekerja bersama enam orang rekannya.

Selama dua pekan merenovasi rumah di Jalan Prahu itu, semua hal berjalan lancar dan tanpa kendala.

"Enggak ada aneh-aneh (sebelum kejadian)," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, ledakan rumah tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Seorang pekerja bangunan berinisial A tewas akibat ledakan tersebut.

Sementara itu, pekerja lainnya menderita luka ringan akibat terkena serpihan benda yang meledak.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam menyebut pihaknya belum bisa mengidentifikasi benda yang meledak, apakah itu bom atau bukan.

Ade Ary hanya menyebut benda yang meledak memiliki warna terang.

"Saat menggali, korban (tewas) menemukan benda terang seperti (berwarna) putih," tutur Ade Ary, Rabu lalu.

Korban sebenarnya telah diingatkan oleh salah seorang rekannya untuk berhati-hati. Namun, A disinyalir memukul benda itu menggunakan palu dan akhirnya meledak.

"(Sempat) diingatkan oleh salah satu saksi agar berhati-hati terhadap benda tersebut. Kemudian, berdasarkan keterangan saksi, korban memukul benda itu dan akhirnya menimbulkan ledakan," papar Ade Ary.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/20/16285371/kesaksian-pekerja-bangunan-soal-ledakan-di-setiabudi-berasal-dari-benda

Terkini Lainnya

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke