Menurut dia, mekanisme pemberian bantuan tersebut menyusahkan warga.
"(Saat) antrenya saja (cuaca) panas banget. Sekarang kami dikasih bantuan, tapi malah dibikin susah," kata N saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (21/10/2023).
"Ya begitu, panas, berdiri, antre panjang. Enggak dapat (tempat duduk)," imbuh dia.
N bercerita, untuk mendapatkan bantuan pangan pada Senin (16/10/2023), N berangkat dari rumah menuju Kantor Kelurahan Jagakarsa selepas shalat subuh, sekitar pukul 05.00 WIB, untuk mengambil nomor antrean.
Padahal, jadwal pengambilan nomor antrean baru dibuka pukul 08.00 WIB.
"Itu ambil (nomor antreannya) dari pagi. Sebelum jam 08.00 WIB (pengambilan nomor antrean) dibuka (oleh pihak kelurahan), ibu-ibu sudah pada antre," ujar N.
N mengungkapkan, orangtua para penerima KJP Plus tetap datang sejak pagi buta. Mereka mengantre sesuai urutan kedatangan, lalu menulis nomor antrean sendiri.
"Namanya juga ibu-ibu, kalau urusan antre gitu, paling getol. Datang ada yang dari jam 04.00 WIB. Biasanya, kalau mau dapat antrean nomor satu, dari jam 03.00 WIB atau jam 04.00 WIB (berangkatnya)," ucap N.
"Nanti, kalau sudah antre, tulis nomor antrean sendiri di tangan. Terus, kalau nanti sudah buka (jadwal pengambilan nomor antrean) yang jam 08.00 WIB, tinggal ambil nomor antrean sesuai dengan nomor antrean yang ditulis pagi itu," imbuh dia.
Ibu dua anak tersebut mendapatkan nomor antrean 21 meski sudah berangkat dari rumah selepas shalat subuh.
Setelah mendapatkan nomor antrean resmi dari kelurahan, N pulang terlebih dahulu karena pembagian bantuan baru dimulai pukul 13.00 WIB.
N baru kembali ke lokasi menjelang pembagian bantuan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/22/00001911/kami-dikasih-bantuan-tapi-dibikin-susah-antre-panjang-saat-cuaca-panas