Salin Artikel

Tewasnya Lansia di Mal Taman Anggrek, Diduga Frustasi karena Sakit lalu Nekat Terjun dari Lantai 3

Peristiwa itu mengejutkan pengunjung dan pegawai mal lantaran tubuh korban terhempas tepat di selasar lobi Atrium Mal Taman Anggrek.

"Yang bersangkutan melompat dari lantai tiga, kemudian terjatuh tepat di lobi Atrium Mal Taman Anggrek," ujar Kapolsek Tanjung Duren Kompol Muharram Wibisono saat ditemui di Mapolsek Tanjung Duren, Jumat (27/10/2023).

Wibisono mengatakan, NIK masuk ke dalam mal seorang diri melalui lobi utama. Kemudian, ia langsung naik ke lantai tiga menggunakan eskalator.

Hal tersebut diketahui berdasarkan keterangan saksi dan rekaman dari kamera CCTV.

"Memang dari CCTV juga terlihat seperti orang kebingungan. Sampai di lantai tiga, ketika korban mau melakukan upaya bunuh diri, kebetulan ada salah satu orang saksi mahkota yang kami dapatkan," jelas Wibisono.

"Dia adalah salah satu pegawai di restoran yang ada di lantai tiga itu. Dia melihat korban akan melakukan upaya (bunuh diri)," imbuh dia.

Wibisono menjelaskan, saksi mahkota itu tak sempat untuk menyelamatkan NIK lantaran jarak antara dia dengan korban cukup jauh.

Selain itu, korban terbilang cepat melakukan aksinya sampai akhirnya terjun dari ketinggian 35 meter.

Korban pun terhempas dan tergeletak bersimbah darah di lantai bawah pusat perbelanjaan itu.

"Kalau kami lihat secara kasat mata, ada luka di tangan yang patah dan juga remuk di sekitaran dada serta wajah. Juga mengalami benturan yang keras," ungkap Wibisono.

Diduga frustasi karena sakit

Wibisono berujar, NIK nekat terjun dari lantai tiga Mal Taman Anggrek karena diduga frustrasi dengan penyakitnya.

"Dugaan kuat kami, karena memang adanya rasa frustrasi. Karena yang kami dapatkan juga informasi dari keluarga bahwa yang bersangkutan ini punya masalah di kesehatannya," ujar Wibisono.

Kendati demikian, Wibisono mengaku tak bisa mengungkapkan penyakit yang diderita NIK.

Sementara itu, ia juga memastikan tak ada surat wasiat yang ditulis NIK sebelum mengakhiri nyawanya.

"Tidak ada (surat wasiat). Jadi barang bukti yang ditemukan di TKP itu hanya barang-barang yang digunakan atau dipakai," jelas Wibisono.

Adapun jenazah NIK langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur usai kejadian. Jasadnya telah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

(Tim Redaksi: Zintan Prihatini, Fabian Januarius Kuwado, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Ihsanuddin)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/28/08051321/tewasnya-lansia-di-mal-taman-anggrek-diduga-frustasi-karena-sakit-lalu

Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke