Salin Artikel

PKL Tanah Abang Diduga Kena Pungli, Bayar Preman Rp 5 Juta untuk Jualan di Trotoar

JAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial sebuah video yang menampilkan rekaman peristiwa sejumlah pedagang sedang berdebat dengan orang diduga preman.

Perdebatan dipicu oleh preman yang meminta pungutan liar (pungli) terkait izin berjualan di trotoar seberang Citywalk Sudirman, Jalan KH Mas Mansyur, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Patar Mula Bona mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan dan pencarian terduga pelaku.

“Kami sudah bekerja sama dengan pihak kecamatan. Dari Satpol PP juga sedang melakukan pencarian,” kata Bona saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/11/2023).

Dalam wawancara terpisah, Kastapol PP Kota Jakarta Pusat Tumbur Parluhutan Purba menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan patroli di daerah Citywalk dan Karet Bivak.

“Kami sudah menelusuri dan pantau terus. Trotoar itu kan dilarang (dipakai berjualan/diperjualbelikan),” kata Purba kepada Kompas.com.

Menurut Purba, pelanggaran kerap terjadi di sore hari. Pedagang menjajakan makanan di banyak titik di DKI Jakarta.

“Luar biasa (banyak), pedagang malam namanya. Pengokupasian oleh masyarakat kan banyak. Ibarat kucing-kucingan dengan petugas. Petugas juga punya keterbatasan manpower,” ucap dia.

Purba mengimbau masyarakat agar lebih menyadari bahwa fungsi utama trotoar adalah untuk akses pejalan kaki dan difabel.

“Jangan diokupasi,” kata Purba.

Untuk diketahui, video viral itu diunggah melalui akun Instagram @kameraperistiwa. Dalam video itu, terekam sejumlah pedagang beradu argumen dengan orang berpakaian preman.

"Berarti duit enggak kembali, ya?" ucap salah satu pedagang dalam video rekaman itu.

Berdasarkan narasi video, pedagang mengaku telah memberikan sebanyak Rp 5.000.000 kepada tiga pihak berbeda yang diduga preman. Namun, mereka justru diusir oleh pihak pertama.

"Hati-hati kalau kalian mau berjualan di sini. Kita sudah memberikan total Rp 5.000.000 kepada tiga pihak, tapi kita diusir oleh pihak pertama. Kita disuruh tutup padahal dia sudah menerima sekitar Rp 3.000.000 uang dari izin kita dagangng di sini."

"Kronologinya, kita sudah keluar uang Rp 5.000.000 plus gerobak bayar Rp 500.000. Total 5.500.000 untuk izin berjualan di tempat ini. Sebelumnya saya atau paman saya tertarik di sekitaran Karet Bivak itu Rp 10.000.000. Di sini sekitar Rp 5.000.000 untuk menempati atau izin berjualan di sin,” begitu narasi dalam video.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/01/17354391/pkl-tanah-abang-diduga-kena-pungli-bayar-preman-rp-5-juta-untuk-jualan-di

Terkini Lainnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke